Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) optimistis permintaan kredit mulai meningkat pada Agustus 2020, di mana sektor korporasi diharapkan menjadi penopang.
Ketua Umum Perbanas Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap kinerja perbankan dengan permintaan kredit yang melambat signifikan bulan-bulan ini.
Baik bank maupun pelaku usaha wait and see terkait akhir dari pandemi dan PSBB. Alhasil, permintaan terhadap modal kerja maupun capex menurun signifikan.
Namun, dia melihat permintaan kredit mulai meningkat pada Agustus 2020. "Kami optimis pada bulan Agustus demand sudah mulai meningkat, walaupun datanya belum keluar," katanya dalam diskusi LPPI, Rabu (5/8/2020).
Tiko, sapaan akrabnya, menambahkan pandemi Covid-19 membawa pengaruh terhadap revenue pada industri perbankan dengan efek yang berbeda pada setiap segmen nasabah.
Mengutip Mckinsey Global Institute, segmen korporasi memiliki dampak penurunan revenue 2020 sampai 2024 cukup ringan dibandingkan dengan segmen lainnya.
Segmen SME akan mengalami penurunan revenue lebih besar dari segmen corporate karena segmen SME lebih rentan dalam menghadapi Covid-19 dibandingkan dengan segmen corporate.
Baca Juga : Pertumbuhan Kredit Bank Membaik pada Juli 2020 |
---|
Sementara segmen mikro akan mengalami penurunan revenue yang paling besar seiring dengan risiko pailit pada mikro yang cukup besar. Segmen mikro adalah segmen yang paling rentan terhadap Covid-19.
"Kalau lihat dari segmen ini, dampak yang paling ringan di segmen korporasi. Kami lihat dari seluruh bank tekanan terhadap restrukturisasi maupun penurunan pendapatan di sektor ini tidak terlalu signifikan. Jadi, harapannya segmen koproasi bisa menopang demand kredit pada triwulan III dan IV," imbuhnya.
Sebelumnya, PT Pefindo Biro Kredit melihat indikator perkreditan yang mulai membaik sejak pelonggaran PSBB. Permintaan laporan perkreditan mulai meningkat pada Juni sebesar 378.798, setelah melandai pada April dan Mei.
Permintaan laporan kredit pada April 2020 turun hingga 50 persen atau menjadi 554.612. Kondisi yang sama masih terjadi pada Mei 2020 dengan permintaan laporan kredit sebesar 263.334.