Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memberikan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2025, yaitu pada kisaran hingga 11,6% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Sebagai informasi, berdasarkan data OJK, rata-rata pertumbuhan kredit sepanjang 2024 sebesar 10,4% YoY. Di sisi lain, data OJK per Januari 2025 menunjukkan pertumbuhan kredit sebesar 10,3% YoY atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 11,8% YoY.
Dari keterangan resmi pada Selasa (25/3/2025), Perbanas menyampaikan pada tahun ini pertumbuhan kredit diperkirakan berada di level 10,6%±1,0% YoY.
"Sumber optimisme berangkat dari ambisi target pertumbuhan [ekonomi] 8%, yang diharapkan dapat mendorong laju ekonomi lebih cepat," demikian dikutip dari laporan Perbanas.
Namun, di sisi lain terdapat juga faktor yang dapat menekan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2025, yaitu daya beli masyarakat yang masih lemah.
Tak hanya itu, dari sisi suplai, pengetatan likuiditas juga mempengaruhi pertumbuhan kredit. Pasalnya, saat ini pertumbuhan pinjaman tinggi, tetapi dana pihak ketiga (DPK) terus melambat.
Baca Juga
Selain dipengaruhi oleh faktor struktural seperti daya beli, Perbanas menyampaikan kredit perbankan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian. Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan kredit sepanjang 2023 yang lebih rendah dibandingkan dengan 2024.
"Hal ini dikarenakan para pelaku ekonomi wait and see karena menunggu hasil Pilpres 2024. Kemudian, setelah Prabowo diketahui menang satu putaran pada Februari 2024 pertumbuhan kredit menjadi stabil tumbuh double digit," tulis Perbanas.
Adapun, Perbanas berharap momentum Ramadan selama Meret 2025 dapat mendongkrak pertumbuhan kredit sebagaimana terjadi pada tahun sebelumnya. "Di mana pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada periode Maret-April sebesar 12%-13%," tutup Perbanas.