Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, BCA Tetap Salurkan Kredit ke Hotel dan Restoran. Tapi...

BCA tetap menyalurkan kredit ke sektor hotel dan restoran, yang paling terdampak pandemi Covid-19. Namun, perseroan tetap berhati-hati dalam memberikan kredit.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan masih menyalurkan kredit ke sektor hotel dan restoran di masa pandemi yang berdampak besar terhadap kedua usaha ini.

Namun, penyaluran kredit tersebut terbatas pada nasabah yang ada atau existing.

Hingga semester I/2020, penyaluran kredit BCA pada sektor perdagangan, hotel dan restoran berkontribusi 23 persen dari total kredit secara keseluruhan. Selama periode tersebut, kredit BCA mampu tumbuh sebesar 5,3 persen YoY menjadi Rp595,1 triliun.

Sementara itu, dari sisi kualitas kredit, NPL pada sektor perdagangan, hotel dan restoran tercatat sebesar 4,1 persen pada semester I/2020.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan tidak menyalurkan kredit kepada nabasah baru. Nasabah BCA yang perlu bertahan untuk bisa kembali normal saat pandemi Covid-19 berlalu, termasuk yang bergerak di sektor hotel dan restoran, akan tetap mendapatkan penyaluran kredit.

BCA mengaku akan tetap mengkaji berbagai peluang penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian serta mengutamakan penyaluran kredit kepada nasabah yang memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki prospek bisnis yang baik dan potensial.

"Masih [melakukan penyaluran kredit], untuk mereka yang perlu bertahan untuk nanti bisa kembali normal kalau Covid-19 sudah berlalu, terutama untuk nasabah kami sendiri," katanya kepada Bisnis, Selasa (11/8/2020).

Meskipun tetap melakukan penyaluran kredit ke sektor hotel dan restoran, pihaknya belum melihat adanya potensi peningkatan permintaan kredit dari sektor tersebut.

Jahja mengatakan hingga saat ini penyaluran kredit tersebut berbentuk kredit baru maupun top up credit.

"Campur [kredit baru ataupun top up credit], yang penting bukan nasabah baru," sebutnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit sektor akomodasi dan penyediaan makan minum mengalami perlambatan pada Mei 2020 sebesar 8,23 persen dari sebelumnya tumbuh 11,1 persen pada April 2020.

Bahkan, sejak awal tahun, pertumbuhan kredit sektor tersebut mampu berada di angka double digit.

Selain penyaluran kredit sektor akomodasi dan penyediaann makan minum yang mengalami perlambatan, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor tersebut juga meningkat.

Pada Mei 2020, realisasi NPL sektor akomodasi dan penyediaan makan minum mencapai 6,21 persen atau naik dibandingkan dengan posisi April 2020 yang sebesar 5,67 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper