Bisnis.com, JAKARTA - Sempat viral di media sosial gambar anak yang diduga berpakaian adat China pada mata uang baru Rp75.000. Namun, rumor tersebut telah ditepis oleh Bank Indonesia bahwa pakaian tersebut adat suku Tidung, Kalimantan Utara.
Kemudian terkuak identitas anak yang berada pada foto tersebut. Adalah Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman yang menyebarkan kabar tersebut melalui akun Instagram @fadjroelrachman, Rabu (19/8/2020). Fadjroel meneruskan postingan dari Tommy Lebang melalui akun @redaksiindonesia.
"Saya cukup iri kepada anak ini. Namanya Muhammad Izzam Athaya, masih duduk di bangku sekolah dasar, SD 041 Tarakan, Kalimantan Utara. Sekecil itu, wajahnya sudah terpampang di lembaran mata uang Republik Indonesia -- uang baru Rp75.000." demikian dikutip dari akun tersebut.
Lebih jauh disampaikan bahwa Izzam didatangi tim dari Jakarta pada tahun lalu. Kemudian diambil foto dengan mengenakan adat suku Tidung, Kalimantan Utara.
"Izzam kecil akan mengenang dengan manis wajah bocahnya sendiri. Diabadikan di lembaran kertas berharga dengan benang pengaman, beredar dari tangan ke tangan, tersimpan di brankas-brankas, mungkin nanti terjulur keluar dari mesin-mesin ATM di seantero negeri. Bertahun-tahun sampai kelak ia dewasa."
Foto pakaian adat suku Tidung itu sempat viral karena diduga pakaian adat China di gambar uang baru Rp75.000. Namun, Bank Indonesia telah membantah kabar tersebut saat jumpa pers kemarin.
BI menegaskan bahwa gambar 9 baju adat pada Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, merupakan baju adat dari sejumlah provinsi di Indonesia.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Marlison Hakim menjelaskan uang baru tersebut menampilkan pakaian adat dari 9 daerah yang belum pernah ada pada penerbitan uang sebelumnya. Secara rinci, dari wilayah Indonesia bagian barat, pakaian adat itu berasal dari Nangroe Aceh Darussalam, Riau, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, dari wilayah Indonesia tengah ada Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo. Sedangkan, dari wilayah Indonesia timur ada Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
"Untuk menggambarkan pakaian adat itu, kita menampilkan anak-anak asli dari daerah itu. Sehingga yang ingin kita tampilkan adalah keanekaragaman dari sisi penduduk dan budaya melalui pakaian adat itu," katanya, Selasa (18/8/2020).
Marlison mengatakan pemilihan pakaian daerah itu juga berdasarkan koordinasi, group discussion, dan verifikasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hingga unit pelaksana teknis adat di daerah masing-masing.
Terkait viral baju adat China, Marlison mengatakan pakaian adat yang dimaksud merupakan baju adat suku Tidung dari Kalimantan Utara. Dia menegaskan semua pakaian adat yang ditampilkan telah melalui proses diskusi dan verfikasi termasuk dengan sejarawan.
"Kita verifikasi dengan pemerintah daerah setempat, Dinas Pendidikan, dan Unit Pelakasana Teknis Adat Suku Tidung dari Kalimantan Utara. Jadi bukan dari Tiongkok. Ini asli dari Indonesia!" katanya.