Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Kredit Bisa Turun, Bank Mandiri Berharap Penempatan Dana Pemerintah Lanjut

Bank Mandiri mendapatkan penempatan dana senilai Rp10 triliun dengan leverage penyaluran kredit hingga tiga kali lipat yakni Rp30,99 triliun selama tiga bulan.
Nasabah melakukan transaksi elektronik lewat ATM Bank Mandiri di Jakarta, Senin (1/10/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Nasabah melakukan transaksi elektronik lewat ATM Bank Mandiri di Jakarta, Senin (1/10/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengharapkan penempatan dana pemerintah melalui bank mitra yang diatur dalam PMK70/2020 dapat berlanjut karena menurunkan cost of fund sehingga berdampak pada suku bunga kredit yang rendah.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan program penempatan dana pemerintah melalui bank mitra bagi perseroan tidak semata-mata untuk meningkatkan likuiditas.

Penempatan dana pemerintah tersebut lebih membantu perseroan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang murah. Dengan demikian, Bank Mandiri bisa menyalurkan kredit dengan suku bunga rendah sehingga permintaan masyarakat akan pembiayaan bisa meningkat.

Menurutnya, rata-rata suku bunga kredit yang diberikan mampu ditekan lebih rendah karana menyesuaikan dengan sumber penghimpunan dana. Kondisi ini pun membuat debitur-debitur yang sebelumnya tidak berminat mengambil kredit menjadi berubah pikiran setelah mendapatkan penawaran bunga rendah.

"Dana PEN Rp10 triliun itu membantu kami bukan untuk menambah likuiditas, tetapi dapat dana dengan cost of fund murah. Harapan kami ada kelanjutan penempatan dana dari PMK 70 dengan suku bunga rendah," katanya dalam public expose, Rabu (26/8/2020).

Meskipun demikian, emiten berkode BMRI tersebut menegaskan masih bisa menyalurkan kredit tanpa adanya penempatan dana di pemerintah. Pasalnya, penghimpunan dana pihak ketiga di BMRI juga tetap meningkat.

Pertumbuhan DPK Bank Mandiri selama semester I/2020 adalah sebesar 15,82 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY). dengan nilai mencapai Rp976,6 triliun.

Pertumbuhan DPK didukung oleh giro dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 21,65 persen YoY dan 26,6 persen yoy. Sementara, tabungan hanya tumbuh 2,68 persen YoY.

"Karena kami over funding menarik, kalau Rp10 triliun tidak ada tambahan, kami masih dapat terus tumbuh [menyalurkan kredit] karena DPK kami cukup bagus," katanya.

Adapun Bank Mandiri mendapatkan penempatan dana senilai Rp10 triliun dengan leverage penyaluran kredit hingga tiga kali lipat yakni Rp30,99 triliun selama tiga bulan.

Penyaluran kredit dari program penempatan dana tersebut di Bank Mandiri telah mencapai 88,3 persen dari target dengan nilai pencairan kredit Rp26,9 triliun per 13 Agustus 2020.

Secara rinci, kredit disalurkan ke sektor pengolahan senilai Rp13,2 triliun, perdagangan Rp5,7 triliun, pertanian dan kehutanan Rp1,4 triliun, konstruksi Rp1,1 trilun, dan lainnya Rp5,5 triliun.

"Sampai akhir Agustus kami optimistis target tersebut bisa terlampaui, bisa tumbuh lebih besar dari Rp30 triliun," katanya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper