Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketimbang Merger, Pemprov Lebih Dukung Bank Banten Terbitkan Saham Baru

Pemprov Banten pun memberikan persetujuan atas rencana mencari modal tambahan dengan melakukan rights issue.
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah provinsi Banten mendukung rencana PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) yang akan melakukan rights issue untuk menghindari terjadinya merger.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan OJK telah memberikan kesempatan kepada pengurus Bank Banten mencari modal tambahan untuk mengatasi kesulitan likuiditas yang dialami perseroan tersebut. Pemprov Banten pun memberikan persetujuan atas rencana mencari modal tambahan dengan melakukan rights issue.

Menurutnya, Bank Banten setidaknya membutuhkan tambahan modal sekitar Rp700 miliar hingga Rp800 miliar dalam upaya mendukung rencana penyehatan. Sebelumnya, Pemprov Banten telah menyuntikkan dana senilai Rp1,55 triliun yang sebelumnya merupakan dana kas daerah yang ditempatkan di rekening Bank Banten.

Wahidin menegaskan selama investor masih tertarik dengan pembelian saham baru yang akan diterbitkan perseroan, merger tidak perlu dilakukan. Apalagi, merger berpotensi akan menurunkan porsi saham pemerintah daerah Banten.

"Kalau merger saham kami jadi turun, kalau saya sih tidak mau merger, tergantung nanti bagaimana perkembangan yang akan dilaporkan direksi," katanya kepada Bisnis, Kamis (27/8/2020).

Menurutnya, langkah Bank Banten untuk melakukan penambahan modal melalui rights issue atau penawaran umum terbatas sudah tepat. Pasalnya, penyehatan Bank Banten tinggal sedikit lagi jika tambahan modal sekitar Rp500 miliar hingga Rp600 miliar jadi didapat perseroan tersebut.

Wahidin menegaskan dalam rights issue tersebut pihaknya telah mengantongi persetujuan dewan dengan melakukan penambahan modal Rp1,55 triliun ke PT Banten Global Development sebagai pemegang saham pengendali Bank Banten. Selain penyertaan modal tersebut, Pemda Banten tidak akan melakukan pembelian saham lainnya.

Pasalnya, ketersediaaan dana menjadi hambatan bagi pemda banten untuk ikut serta dalam aksi korporasi tersebut. Meskipun demikian, dia tetap meyakini porsi kepemilikan saham Pemda Banten tetap akan di atas 50 persen.

"Untuk sementara, kami belum ada dana, kecuali lima atau enam tahun mendatang," katanya.

Adapun Bank Banten berencana menerbitkan saham baru dengan seri dan nominal yang berbeda yaitu saham Seri C dengan nominal Rp50 per lembar. Jumlah saham baru yang rencananya akan diterbitkan melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) adalah sebanyak-banyaknya 60.820.296.033 saham Seri C dengan nilai nominal Rp50 per lembar saham.

Jumlah tersebut setara 90,46 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

Saat ini harga saham Perseroan yang diperdagangkan di Pasar Reguler BEI adalah sebesar Rp50,- dan harga nominal saham seri C yang akan diterbitkan oleh Perseroan dan telah mendapatkan persetujuan RUPS Luar Biasa pada 26 Februari 2020 adalah senilai Rp8.

Hingga kini, perseroan belum menentukan harga pelaksanaan dari PUT tersebut. Namun, jika mengacu pada harga pasar saham BEKS kini yang di level Rp50, maka perseroan berpotensi mendapatkan dana Rp3,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper