Bisnis.com, JAKARTA -- Pandemi virus corona pada tahun ini berdampak pada seluruh sektor ekonomi global.
Perlambatan kinerja menjadi sesuatu hal yang lumrah, tetapi tetap perlu dikomunikasikan dengan tepat agar dipersepsikan baik oleh semua pemangku kepentingan.
Corporate Secretary Group Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan krisis tahun ini merupakan pelajaran spesial bagi tim kehumasan untuk dapat tetap menjaga reputasi instansi bisnisnya sekaligus optimisme dari semua pemangku kepentingan, termasuk nasabah dan investor.
"Kami justru belajar di tengah pandemi ini, belajar berselancar di tengah ombak. Tugas kami adalah membangun komunikasi yang baik, tujuannya untuk menjaga dan memberi kontribusi pada kinerja perusahaan," katanya dalam webinar LPPI, Selasa (1/8/2020).
Dia mengatakan pada awal pandemi tim komunikasi Bank Mandiri fokus pada sosialisasi upaya perlindungan karyawan dan nasabah. Sosialisasi terhadap CSR dan implementasi protokol kesehatan pun lebih ditingkatkan.
Selanjutnya, perseroan pun secara reguler menyampaikan perkembangan restrukturisasi kredit sambil tetap menjaga optimisme dari arah perspetif pemangku kepentingan.
Rully menambahkan perseroan juga semakin gencar mensosialisasikan penggunaan digital banking guna menjaga optimisme nasabah, bahwa pandemi tidak menghambat operasional.
"Justru ini semakin kami gembor-gembor, layanan digital banking. Itu menjadi sesuatu yang penting untuk kami komunikasikan," katanya.
Dia melanjutkan Bank Mandiri pun mulai memperbanyak pendekatan ke media non-konvensional seperti influencer.
"Persepsi bisa timbul dari key opinion leader dan terkadang hanya butuh konfirmasi dari banyak suara. Maka dari itu kami juga coba adaptasi," katanya.
Rully melanjutkan pegawai juga diberi informasi yang cukup dan akurat terkait dengan perkembangan bisnis perseroan, sehingga informasi yang mereka sampaikan kepada masyarakat sekitar juga tidak berbeda dengan pernyataan resmi.
Sementara itu, Sekretaris perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aestika Oryza Gunarto mengatakan perseroan terlebih dahulu membangun narasi yang kuat.
"Kami membangun narasi kuat dan rasional agar semua pemangku kepentingan sadar akan adanya pandemi dan masih tetap menjaga optimismenya,"
Dia menyebutkan perseroan secara transparan mengumumkan semua kemampuan serta potensi kendala yang akan dihadapi di internal dan eksternal. Di samping itu, pada masa pandemi perseroan juga semakin aktif menyuarakan semua opini terkait dengan solusi-solusi dari setiap isu.
"Namun, yang mempunyai wewenang untuk berbicara keluar memang kami batasi tunjuk agar kredibel," katanya.