Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia bersama dengan Bank Indonesia (BI) mendorong penguatan program holding bisnis untuk mendukung pengembangan ekonomi pesantren.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan jumlah pesantren yang lebih dari 28.000 memiliki peran penting dalam ekosistem mata rantai ekonomi halal di Indonesia.
Untuk itu, program pengembangan yang mendukung unit-unit usaha pensantren secara berkesinambungan perlu didorong, sehingga bisa menunjang pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan pesantren.
Perry menjelaskan, pembentukan holding bisnis merupakan salah satu dari prinsip BI dalam mendukung pengembangan kemandirian ekonomi pesantren, ditujukan untuk mendukung akselerasi penguatan dari unit-unit usaha yang ada di pondok pesantren.
"Pendirian holding bisnis pesantren memberikan efek yang sangat kuat pada pesantren-pesantren dengan volume bisnis yang besar terutama dalam melakukan negosiasi dengan mitra-mitra bisnis yang lain," katanya dalam acara Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Hebitren, Selasa (27/10/2020).
Perry mengatakan strategi utama dalam pengembangan bisnis pesantren dilakukan melalui peningkatan akses, penetrasi pasar, dan peningkatan akses keuangan. Program holding bisnis tersebut telah dibentuk pada 2019 lalu, yang melibatkan sebanyak 110 pesantren.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Hebitren Hasib Wahab Chasbullah mengatakan holding bisnis antarpesantren merupakan salah satu program kerja Hebitren yang akan terus dipacu.
Menurutnya, holding bisnis akan berperan dalam meningkatkan dan memberdayakan bisnis pesantren sehingga kerja sama antarpesantren bisa semakin masif.
"Tujuan dan sekaligus impian Hebitren yakni mewujudkan ekonomi pesantren yang benar-benar bisa bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi," katanya.