Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Ungkap 6 Prinsip Utama Pengembangan Ekonomi Pesantren

Program pengembangan tersebut dirancang untuk mendukung unit-unit usaha pensantren secara berkesinambungan sehingga bisa menunjang pendidikan di pesantren dan meningkatkan kesejahteraan umat. Berikut 6 prinsip utama dalam pengembangannya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pesantren yang berjumlah lebih dari 28.000 di seluruh Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan nasional, khususnya yang berbasis syariah.

"Dengan jumlah pesantren yang lebh dari 28.000 dan santri 18 juta orang yang tersebar menjadikan pesantren sebagai kekuatan yang penting dan strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional," katanya dalam acara Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia, Selasa (27/10/2020).

Dengan potensi yang sangat besar, BI menempatkan peran penting pondok-pondok pesantren dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan dengan perumusan visi dan misi, yang kemudian diturunkan dalam peta jalan program-program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren yang komprehensif.

Perry menjelaskan, program pengembangan tersebut dirancang untuk mendukung unit-unit usaha pensantren secara berkesinambungan sehingga bisa menunjang pendidikan di pesantren dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Adapun, program pengembangan ini tertuang dalam 6 prinsip utama. Pertama, kata Perry, yaitu memberikan kontribusi yang nyata terhadap perekonomian pesantren masyarakat dan nasional.

Kedua, sebagai arus pertumbuhan baru, mendukung penguatan ekonomi syariah melalui peningkatan kapastitas ekonomi pesantren, mendorong ekspor, dan mendorong potensi ekonomi lokal untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif.

Ketiga, membantu ekonomi pesantren yang bersifat dari hulu ke hilir, yang difokuskan pada tahap input produksi, manajemen dan pemasaran.

"Keempat, peta jalan kemandirian pesantren melalui peningkatan tata kelola, replikasi modal usaha, virtual market, center excelent, dan holding bussiness." kata Perry.

Selain itu, prinsip kelima adalah peningkatan akses pesantren, baik pasar, keuangan, maupun jejaring dan digitalisasi, dan keenam membangun pesantren dengan memperkuat infrastruktur dan kerja sama kelembagaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper