Bisnis.com, PETALING JAYA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) melaporkan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun per 30 September 2020 tidak berubah dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Melalui siaran persnya, bank tersebut mengatakan bahwa laba bersih tidak berubah karena manajemen biaya yang disiplin, ditambah dengan pertumbuhan yang solid dalam bisnis syariah, dan peningkatan pendapatan fee-based yang berulang.
Hal ini telah membantu mengimbangi dampak dari volatilitas pasar, gangguan, dan pengurangan pinjaman akibat wabah Covid-19.
“Wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya telah berdampak pada kinerja industri perbankan, termasuk industri kami. Hasil kami ini mencerminkan kondisi menantang yang kami alami di mana langkah-langkah yang diperlukan telah, dan terus dilaksanakan, untuk menahan dampak lebih lanjut dari situasi tersebut,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria seperti dikutip dari www.thestar.com.my, Selasa (27/10/2020).
Menurut Taswin, pihaknya akan terus mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio perusahaan dari pandemi ini sekaligus memanfaatkan peluang bisnis melalui layanan perbankan digital yang kini mulai menunjukkan hasil yang positif.
Dia mengatakan bahwa bank akan tetap waspada atas kualitas asetnya dengan sikap kehati-hatian dan pendekatan manajemen risiko yang ketat sambil mencari cara untuk melibatkan pelanggannya untuk memberi dukungan yang diperlukan untuk keberlanjutan bisnis.
Baca Juga
Maybank Indonesia menyebutkan bahwa fee-based income turun 7,1 persen menjadi Rp1,7 triliun pada September 2020.
Pendapatan fee-based income berulang selama sembilan bulan meningkat 2,2 persen terutama dari biaya terkait pasar global, bancassurance, investasi, dan biaya transaksi e-channel.
Maybank mengatakan bahwa profil pendanaannya terus membaik dengan rasio giro tabungan (current account savings account) meningkat dari 36,4 persen pada September 2019 menjadi 39,7 persen pada September 2020, didukung oleh peningkatan masing-masing sebesar 13,4 persen dan 5,9 persen pada giro dan tabungan.
“Kami sangat terdorong bahwa meski sembilan bulan penuh tantangan di tahun ini, Maybank Indonesia berhasil mempertahankan kinerja yang stabil dan menunjukkan ketahanannya terhadap dampak pandemi.”
