Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bidik Pertumbuhan Akhir Tahun, BNI Genjot Transaksi TapCash

Selama 2020 atau sepanjang tahun berjalan, volume transaksi TapCash memang masih terkoreksi 16 persen.
Ni Putu Eka Wiratmini
Ni Putu Eka Wiratmini - Bisnis.com 10 November 2020  |  12:07 WIB
Bidik Pertumbuhan Akhir Tahun, BNI Genjot Transaksi TapCash
Nasabah mengisi form pada operasional terbatas di BNI Cabang Jakarta Kota, Senin (3/6/2019). - Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. optimistis bisnis uang elektronik card based (TapCash) bakal tumbuh pada akhir tahun nanti.

VP E-channel BNI Fajar Kusuma Nugraha mengakui pertumbuhan bisnis TapCash memang cukup menantang pada September 2020.

Namun, dengan adanya pelonggaran pembatasan sosial skala besar (PSBB) transisi pada Oktober 2020 ini, secara umum terjadi peningkatan volume transaksi TapCash 22,5 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hanya saja, selama 2020 atau sepanjang tahun berjalan, volume transaksi TapCash memang masih terkoreksi 16 persen.

"Perlambatan bisnis ini tentunya membuat kami harus melakukan strategi yang lebih kreatif untuk menjaga pertumbuhan bisnis," katanya kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).

Menurutnya, beberapa inisiasi yang BNI lakukan adalah membuka kerja sama seluasnya dengan komunitas baik nasional maupun daerah. BNI pun optimistis pada akhir 2020, bisnis TapCash akan tetap bertumbuh dibandingkan dengan 2019.

"Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan jumlah pemegang kartu sebesar 22 persen dan bertambahnya kanal penjualan serta top up khususnya di e-commerce," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bni uang elektronik Transaksi Nontunai TapCash Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top