Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger Bank Syariah BUMN Punya Sejumlah Tantangan. Apa Saja?

Merger bank syariah akan meningkatkan efisiensi dan daya saing, serta literasi keuangan. Meski demikian, tetap ada tantangan dalam proses merger.
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Merger bank syariah BUMN diyakini akan memberikan daya dorong bagi industri perbankan syariah. Meski demikian, tetap ada sejumlah tantangan dalam proses merger.

Pengajar Studi Ekonomi Islam dari Universitas Indonesia Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bank hasil merger akan mewarisi sistem yang baik dari Mandiri Syariah, kemampuan berinovasi dari BNI Syariah, dan pemahaman lokal dan regional yang mumpuni dari BRIsyariah. Proses merger juga dipimpin oleh ahli merger yakni Hery Gunadi.

"Jadi, kalau dibilang potensi [merger] itu sangat menjanjikan untuk memberikan daya luar biasa bagi industri perbankan syariah," terangnya dalam webinar Merger 3 Bank Syariah BUMN, Apa Manfaatnya Bagi Bangsa? yang digelar LKBH FH UII, Sabtu (14/11/2020).

Banjaran mengatakan merger akan meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah dan tetap berada dalam tren yang positif. Pertumbuhan perbankan syariah dari sisi aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga juga akan tetap positif dan terus menanjak.

Merger akan melahirkan bank yang lebih besar sehingga dapat melakukan investasi terhadap teknologi dan inovasi di industri perbankan syariah. Dia menyebut selama ini fasilitas dan layanan bank syariah agak tertinggal dari bank konvensional.

Dengan adanya konsolidasi ini memungkinkan untuk melakukan investasi misalnya pada digital banking maupun mobile banking, sehingga proses bisnis lebih cepat. Merger bank syariah BUMN juga akan melahirkan multi specialist bank yang diwarisi dari ketiga bank.

Merger Bank Syariah BUMN Punya Sejumlah Tantangan. Apa Saja?

Press Conference Proses Merger Bank Syariah BUMN, Selasa (13/10/2020)/Istimewa

Banjaran mengatakan selama ini bank syariah masih memiliki keterbatasan seperti dalam pembiayaan sektor industri besar maupun strategis.

"Biasanya sebesar-besarnya pembiayaan oleh bank syariah, hanya dapat dilakukan melalui pembiayaan bersama. Dengan bank yang lebih besar dapat turut serta berkontribusi untuk pembiayaan sektor-sektor industri strategis," imbuhnya.

Merger bank syariah akan meningkatkan efisiensi dan daya saing, serta literasi keuangan. Meski demikian, Banjaran menilai tetap ada tantangan dalam proses merger.

Menurutnya, ada tantangan dalam konsolidasi dan membangun kultur agar dapat selaras dengan visi yang ingin dicapai. Tantangan berikutnya, reorganisasi dan penempatan pegawai yang adil dan profesional.

"Mau tidak mau reorganisasi akan ada, beberapa orang tidak akan menempati posisi yang sama dengan sebelumnya. Apalagi komitmen Kementerian BUMN tidak merumahkan pekerja dari ketiga bank tersebut," katanya.

Tantangan berikutnya, kata dia, menghindari munculnya kubu-kubu di dalam bank tersebut. Merger ini juga digawangi oleh Bank Mandiri, sehingga menjadi tantangan untuk menghindari adanya All Mandiri Men.

"Meski di Kementerian BUMN All Mandiri Men sudah menyebar, tapi alangkah baiknya All Mandiri Men ini bisa dihindari dengan proses yang lebih bijaksana dan lebih arif dengan orientasi yang tidak hanya menumbuhkan organisasi yang berkembang cepat, tetapi juga harmoni. Sehingga dapat bekerja sama menyelaraskan visi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper