Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Pemanfaatan Teknologi dan Penguatan Industri Asuransi Topang Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan riset e-conomy South East Asia oleh Google dan Temasek, terdapat penambahan 40 juta pengguna internet di Asia Tenggara selama masa pandemi Covid-19. Menurutnya, temuan itu harus menjadi perhatian besar bagi industri asuransi.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa pemanfaatan teknologi dapat membantu pertumbuhan industri asuransi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kekuatan industri asuransi menjadi faktor penopang penguatan ekonomi pasca-pandemi virus corona.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Riswinandi menjelaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 membawa perubahan perilaku sosial dan mobilitas masyarakat. Pemanfaatan teknologi menjadi sesuatu yang vital dalam aktivitas saat ini.

Menurut Riswinandi, berdasarkan riset e-conomy South East Asia oleh Google dan Temasek, terdapat penambahan 40 juta pengguna internet di Asia Tenggara selama masa pandemi Covid-19. Menurutnya, temuan itu harus menjadi perhatian besar bagi industri asuransi.

"Berdasarkan temuan itu pun, mereka akan melanjutkan penggunaan layanan digital pasca-periode pandemi. Sehingga, pemasaran asuransi pada masa yang akan datang perlu lebih efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi," ujar Riswinandi dalam Insurance Webinar bertajuk Ekspektasi Dunia Usaha dan Perbankan terhadap Industri Asuransi yang diselenggarakan Media Asuransi, pada Kamis (19/11/2020).

Menurutnya, seluruh pihak yang terlibat dalam pemasaran produk asuransi perlu melihat sejauh mana kesesuaian mekanisme pemasaran saat ini dengan preferensi konsumen. Hasil evaluasi itu perlu disertai dengan upaya pemanfaatan saluran distribusi digital.

"Peninjauan tersebut perlu dilakukan dengan mempertimbangkan hasil survei Nielsen, yakni bahwa pelaku industri asuransi mengurangi penggunaan saluran distribusi konvensional," ujarnya.

OJK pun menilai bahwa industri asuransi memiliki peranan penting dalam mendorong aktivitas ekonomi yang terus bergeliat, melalui mitigasi risiko. Oleh karena itu, industri asuransi pun harus mampu memastikan ketahanannya saat ini dan pada masa mendatang.

Menurut Riswinandi, industri asuransi menghadapi tekanan dari turunnya perolehan premi sebagai dampak pandemi Covid-19. Hal itu pun disertai dengan peningkatan klaim sejumlah lini bisnis yang membuat likuiditas industri harus selalu terjaga.

Otoritas menyoroti lini bisnis asuransi kredit yang saat ini mengalami peningkatan premi, tetapi laju kenaikan klaimnya lebih cepat. Menurut Riswinandi, premi asuransi itu tumbuh 29,1 persen tetapi klaimnya melonjak hingga 50,9 persen.

Penyaluran kredit menjadi faktor vital dalam pemulihan ekonomi nasional, oleh karena itu, asuransi kredit pun menjadi tumpuan para penyalur kredit dalam memitigasi risikonya. Namun, Riswinandi mengingatkan agar seluruh pihak dapat turut menjaga berbagai risiko dari penyaluran kredit.

"Produk dari asuransi kredit bermacam-macam memang, ada asuransi kreditnya sendiri, asuransi jiwa kredit, ada juga asuransi yang terkait dana jaminan kredit. Tentu hal ini menjadi penting sebagai langkah mitigasi atas potensi still over risiko kredit, jadi jangan hanya dipindah ke asuransi, tapi managable," ujar Riswinandi.

Untuk itu, industri asuransi harus memiliki pemahaman yang kuat terhadap struktur atau proses kredit yang diberikan perbankan. Selain itu, industri pun harus mampu memperhatikan prospek keuangan debitur perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper