Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Optimistis Kinerja 2021 Lebih Kinclong. Ini Alasannya

Direktur Keuangan Bank Bukopin Senghyup Sin menyampaikan kondisi kinerja kuartal ketiga tahun ini masih belum memuaskan. Margin perseroan masih tergerus dan beban pencadangan pun terus naik. 
Dirut PT Bank Bukopin Tbk. Rivan A Purwantono/Bisnis-istimewa
Dirut PT Bank Bukopin Tbk. Rivan A Purwantono/Bisnis-istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. optimistis kondisi perseroan akan lebih baik pada tahun depan seiring dengan tranformasi yang mulai kuat di bawah pemegang saham pengendali baru KB Kookmin Bank.

Direktur Keuangan Bank Bukopin Senghyup Sin menyampaikan kondisi kinerja kuartal ketiga tahun ini masih belum memuaskan. Margin perseroan masih tergerus dan beban pencadangan pun terus naik. 

"Namun, kami aktif melakukan transformasi secara besar agar ada perbaikan signifikan pada tahun depan dan bahkan menjadi bank pilihan terbaik masyarakat," katanya dalam konferensi pers virtual Bank Bukopin, Senin (30/11/2020).

Dia memaparkan perseroan sat ini sudah lebih baik dalam pengelolaan risiko dengan menerapkan international financial reporting standards (IFRS) 9.

Selain itu, Bank Bukopin juga membentuk divisi baru yang mengelola portofolio kredit. Perseroan pun menambah eksekutif dari perusahaan induk KB untuk pemulihan aset di Bank Bukopin.

Pencadangan pun telah ditingkatkan guna mengantisipasi risiko kredit perseroan yang cukup besar pada segmen usaha mikro kecil dan menengah.

"Kondisi kecukupan modal kami juga sudah sangat baik, sehingga mampu digunakan untuk menyerap risiko sekaligus menjawab kebutuhan ekspansi tahun depan," jelasnya.

Dari sisi dana, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono menyebutkan perseroan juga banyak bekerja sama dengan nasabah strategis, sambil memperkuat strategi penghimpunan dana dari pasar.

Di luar itu, dia memastikan perusahaan induk bertanggung jawab penuh untuk penguatan likuditas perseroan. "Tak sekadar bertahan dengan dana mahal, kami juga akan memperkuat dana ritel berbiaya murah khususnya dengan penguatan digital banking," sebutnya.

Adapun, baki kredit emiten berkode BBKP ini tercatat Rp63,70 triliun, turun 8,39% dari akhir tahun lalu Rp69,54 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat Rp50,89 triliun, turun 37,02% dari akhir tahun lalu Rp80,81 triliun. Per 30 September 2020, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat menjadi 16,34% dari 12,59% (year to date/ytd).

Total ekuitas naik 17,27% seiring tambahan modal Rp 3,9 triliun dari dua Aksi Korporasi yang dilaksanakan Bukopin dalam waktu relatif singkat, yaitu Penawaran Umum Terbatas V pada Juli 2020 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada 2 September 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper