Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indomobil Finance Jajaki Pendanaan Pasar Modal setelah Sektor Otomotif Pulih

Untuk meraup permodalan anyar dari pasar modal,Indomobil Finance masih menunggu momen rebound permintaan kredit motor dan mobil.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indomobil Finance Indonesia menatap 2021 dengan optimisme perbaikan kinerja, kendati masih menanti momentum yang pas terkait kenaikan permintaan terhadap pembiayaan di sektor otomotif.

Chief Executive Officer Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi optimistis, mulai dari mobil baru, mobil bekas, serta kendaraan roda dua, diproyeksikan tumbuh karena kebutuhan masyarakat di era new normal pascapandemi Covid-19.

"Tentu kami harapkan ada pertumbuhan pembiayaan seiring dengan proyeksi pertumbuhan penjualan otomotif pada 2021," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Namun, untuk meraup permodalan anyar dari pasar modal, multifinance anak usaha agen tunggal pemegang merek (ATPM) Grup Indomobil ini masih menunggu momen rebound permintaan kredit motor dan mobil.

Gunawan menjelaskan bahwa IMFI baru akan menjajaki pasar modal pada 2021, apabila perekonomian dinilai telah berangsur membaik, sehingga masyarakat punya kenyamanan dalam mengambil kredit kendaraan.

"Kami juga masih akan menjajaki dulu, berapa kupon yang diharapkan investor, jumlah nilai obligasi yang bisa diserap, dan membandingkan dengan cost of fund dari sumber pembiayaan lain yang tersedia," tambahnya.

Gunawan menambahkan IMFI masih memiliki kas internal yang cukup, bahkan masih tersedia untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri B senilai Rp240,0 miliar, yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2021.

"IMFI akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan saldo kas yang dimiliki, angsuran yang akan kami terima, dan fasilitas kredit yang sampai sekarang masih tersedia," ujarnya.

Sekadar informasi, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menegaskan peringkat “idA” untuk obligasi IMFI yang akan jatuh tempo tersebut.

Menilik IMFI masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp920,8 miliar, rata-rata penerimaan dari cicilan piutang bulanan sebesar Rp538,8 miliar dan fasilitas kredit yang belum ditarik sebesar Rp3,3 triliun per 30 September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper