Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk., menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) senilai Rp103.
Dalam prospektus di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Senin (25/1/2021), Bank Net Indonesia Syariah menetapkan harga pelaksanaan IPO di level Rp103, dari harga penawaran Rp103-Rp105. Adapun, harga pelaksanaan waran ditetapkan Rp110.
Masa penawaran umum saham Bank Net Indonesia Syariah pada 25-27 Januari 2021, tanggal penjatahan pada 28 Januari 2021, dan pengembalian uang pemesanan pada 29 Januari 2021.
Tanggal distribusi saham dan waran secara elektronik pada 29 Januari 2021. Pencatatan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia pada 1 Februari 2021.
Bank tersebut melepas 5 miliar saham baru atau setara dengan 37,9 persen dari total saham disetor. Dengan demikian, nilai dana yang berpotensi dikantongi bank itu sekitar Rp515 miliar.
Dikutip dari prospektus awal yang dirilis Bank Net Indonesia Syariah, rencananya modal yang diperoleh dari IPO akan dipakai untuk modal kerja dan pemeliharaan perangkat teknologi informasi yang dimiliki.
Baca Juga
Komposisi penggunaan dana yakni 60 persen untuk pemeliharaan perangkat information technology (IT) dan penunjangnya, lalu sisanya 40 persen untuk modal kerja lainnya, seperti biaya pemasaran, sewa, dan biaya lain-lain.
Sebagai pemanis kepada calon pemegang saham, Bank Net Syariah memberikan waran seri I yang diberikan cuma-cuma dengan jumlah keseluruhan 2,8 miliar waran. Setiap pemegang saham yang memiliki 25 saham baru Bank Net Syariah, berhak atas 14 waran seri I.
Jika waran seri I itu nantinya dieksekusi atau dijual oleh pemegang saham seluruhnya, akan menggerus komposisi kepemilikan saham di bank tersebut.
Struktur kepemilikan saham di Bank Net Indonesia Syariah terdiri dari PT NTI Global Indonesia yang menggenggam sebesar 70 persen dan PT Berkah Anugerah Abadi yang memiliki 30 persen saham.