Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ada Pembubaran Direksi & BPA, Ini Kronologis Demo Nasabah Bumiputera

Pada Selasa (2/2/2021) setidaknya terdapat dua kelompok pemegang polis yang mendatangi Wisma Bumiputera, kantor pusat perseroan yang berlokasi di Jakarta
Sejumlah nasabah Bumiputera mengadakan unjuk rasa pada Selasa (2/2/2021)/Wibi Pangestu-Bisnis
Sejumlah nasabah Bumiputera mengadakan unjuk rasa pada Selasa (2/2/2021)/Wibi Pangestu-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Beredar informasi bahwa pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 membubarkan direksi dan Badan Perwakilan Anggota atau BPA dalam aksi unjuk rasa. Bisnis mengikuti gelaran itu dan tidak terdapat aksi pembubaran manajemen.

Pada Selasa (2/2/2021) setidaknya terdapat dua kelompok pemegang polis yang mendatangi Wisma Bumiputera, kantor pusat perseroan yang berlokasi di Jakarta. Pertama yakni kelompok sekitar 20 orang dari Perkumpulan Pemegang Polis Bumiputera Indonesia yang dipimpin Yayat Supriyatna.

Sekitar 20 orang pemegang polis dari kelompok itu berkumpul di belakang Wisma Bumiputera sekitar pukul 10.00 WIB. Pada pukul 10.57 WIB, empat orang perwakilan pemegang polis bersama Bisnis diundang ke lantai 17 Wisma Bumiputera untuk berdialog bersama perwakilan manajemen.

Dialog itu berlangsung pukul 11.05 WIB selama sekitar satu setengah jam. Perwakilan pemegang polis dan Bisnis diterima oleh Staf Ahli Bidang SDM dan Umum Bumiputera Yansi serta Staf Ahli Bidang Pemasaran Bumiputera Rani B. Mapangaran.

Selama berdialog kedua pihak sempat berbicara dengan nada tinggi saat menyampaikan argumen masing-masing, tapi hanya berlangsung sebentar. Dialog berlanjut dan pada 11.35 WIB Yayat membacakan Surat Keputusan Pemegang Polis Bumiputera terkait pembentukan BPA.

"Berdasar konsideran menimbang dan mengingat di atas perlu membentuk Badan Perwakilan Anggota/Rapat Umum Anggota pemegang polis yang sesuai dengan Anggaran Dasar AJB Bumiputera 1912 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Yayat pada Selasa (2/1/2021).

Hingga pertemuan usai, para pemegang polis merasa bahwa surat keputusan itu harus disampaikan kepada perwakilan manajemen yang lebih berwenang. Mereka pun mendatangi lantai 21 Wisma Bumiputera dan berdialog dengan Direktur Teknik Bumiputera Faizal Karim, Sekretaris Perusahaan Bumiputera Hery Darmawansyah, dan karyawan lainnya.

Para pemegang polis hendak menemui Direktur Utama Bumiputera Zainal Abidin, yang merangkap sebagai Komisaris Utama Bumiputera. Namun, karena tak berhasil menemui Zainal, surat keputusan itu pun diserahkan kepada divisi hukum Bumiputera dan kelompok Yayat membubarkan diri.

Tak lama berselang, sekitar pukul 14.00 WIB sejumlah pemegang polis dari kelompok Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera hadir di Wisma Bumiputera. Berdasarkan pantauan Bisnis, mereka datang dari arah belakang gedung dan masuk melalui basement.

Berbeda dengan Perkumpulan Pemegang Polis Bumiputera Indonesia, Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera langsung masuk ke lantai 19 Wisma Bumiputera. Mereka telah memiliki janji untuk bertemu dengan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Bumiputera Dena Chairudin.

Setelah menunggu, pada pukul 14.37 WIB para pemegang polis itu diminta turun ke lantai 17 dan masuk ke ruangan yang sama dengan Perkumpulan Pemegang Polis Bumiputera Indonesia. Mereka juga bertemu dengan Yansi yang menyatakan bahwa dirinya merupakan perwakilan dari Dena.

"Kami meminta kejelasan soal status, sudah janji dengan Pak Dena tapi tidak ada konfirmasi. Yang janji bertemu kami adalah Pak Dena," ujar Fien kepada Yansi, Selasa (2/2/2021) seperti disaksikan Bisnis.

Hingga sore tidak terdapat aksi atau penyampaian secara lisan terkait pembubaran manajemen Bumiputera. Para pemegang polis hanya menyampaikan pernyataan sikap dan berusaha menemui pihak manajemen untuk meminta penjelasan terkait kondisi Bumiputera.

Adapun, kabar pembubaran manajemen berasal dari undangan peliputan aksi unjuk rasa yang dikirimkan oleh Perhimpunan Pemegang Polis Bumiputera pada Senin (1/2/2021). Dalam undangan tersebut tertulis bahwa perwakilan pemegang polis akan menduduki manajemen Bumiputera serta mencopot komisaris dan direksi yang tidak amanah.

Hal itu sendiri tidak menjadi pembahasan saat unjuk rasa maupun dalam surat keputusan pemegang polis. Surat itu berisi pembentukan BPA oleh Perhimpunan Pemegang Polis Bumiputera, lengkap dengan daftar 11 nama anggota BPA yang dipilih kelompok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper