Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memiliki mimpi besar membawa PT Bank Syariah Indonesia Tbk. masuk dalam top 10 bank syariah terbesar secara global.
Bahkan, Erick ingin bank hasil merger tiga bank syariah BUMN itu, dapat disejajarkan dengan bank syariah terbesar di dunia, seperti Al-Rajhi hingga Albilad Bank.
Al-Rajhi dari Arab Saudi memiliki total aset US$97,3 miliar pada 2019. Bank tersebut menempati posisi pertama dalam top 10 global islamic bank pada Desember 2019.
"Kami ingin hasil merger ini bisa membuktikan negara dengan jumlah populasi muslim terbesar ini memiliki kondisi bank yang kuat secara fundamental dan Alhamdulillah ini berjalan dengan baik," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (2/2/2021).
Erick berharap Bank Syariah Indonesia dapat menjadi energi baru bagi ekonomi Indonesia. Bank yang senantiasa menerapkan prinsip financial justice dan stability in investment yang telah terbukti berhasil mengarungi krisis pandemi Covid-19 dan menorehkan kinerja yang sangat positif dan membanggakan.
Kemarin Presiden Joko Widodo meresmikan lahirnya entitas baru yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hasil merger tiga bank syariah BUMN tersebut memiliki aset hingga mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.
Angka dari jumlah aset dan modal inti tersebut akan menempatkan BSI ke dalam jajaran 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan ditargetkan menjadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapilatisasi pasar dalam waktu 5 tahun ke depan atau tahun 2025. Saat ini BSI memiliki 1.200 kantor cabang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely mengatakan bank hasil merger akan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan 20.000 karyawannya dalam menjalankan perbankan syariah. Dengan begitu, ini akan dapat meningkatkan efisiensi bisnis bagi perusahaan.
"Dengan adanya merger ini, bukan hanya skala saja yang diharapkan bisa di-addressed, tetapi juga bisa meningkatkan economic of skill bagi karyawan yang itu penting sekali untuk sektor perbankan,” jelas Nawal.