Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) tahun ini menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai double digit. Untuk mencapai target tersebut perseroan melakukan ekspansi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengincar sektor real estate dan pendidikan.
Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan sektor real estate dan pendidikan terbukti tetap bertahan di tengah pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif.
Budaya stay at home, work from home, hingga school from home membuat kedua sektor bisnis tersebut makin subur. Ini diperkuat dengan telah masuknya para milenial akan investasi termasuk pada sektor properti.
“Selama ini, bisnis kami berfokus pada sektor pendidikan dan properti di Yogyakarta. Perseroan akan terus merancang berbagai program dalam meningkatkan ekspansi bisnis di perumahan dan pendidikan di kota pelajar ini,” katanya di sela kunjungan silaturahmi dengan Rektor UGM dan jajarannya di Yogyakarta, dikutip dari keterangan tertulis Minggu (7/2/2021).
Untuk meningkatkan laju pertumbuhan bisnis di Yogyakarta, Bank BTN menawarkan layanan perbankan kepada civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Layanan perbankan yang ditawarkan BTN selain tabungan juga bisa memberikan kredit atau pinjaman baik KPR maupun kredit kavling.
"Dengan penawaran kredit tersebut, dosen UGM bahkan bisa membangun kos-kosan untuk mahasiswa," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut Nixon menambahkan untuk terus bisa berekspansi di Yogyakarta, maka BTN memerlukan lahirnya banyak pengembang-pengembang baru. Untuk itu, perseroan tidak hanya mendorong mahasiswa atau masyarakat secara umum untuk menabung, berinvestasi, atau merealisasikan kredit dalam berbisnis, tetapi juga melakukan edukasi mengenai sektor properti, baik sebagai investasi maupun salah satu sektor yang memberikan peluang bagi mahasiswa UGM untuk menjadi developer.
"Misi edukasi ini penting, karena mahasiswa, generasi yang akan menjadi tulang punggung masa depan bangsa untuk belajar tidak hanya di bangku kuliah, tapi mengenal lebih dalam mengenai bisnis di sektor properti langsung dari Bank BTN yang memiliki core competence bisnis pembiayaan properti, serta dari para developer yang merupakan praktisi," papar Nixon.
Untuk memastikan misi tersebut berjalan, lanjut Nixon, Bank BTN memiliki Housing Finance Center (HFC), Departemen khusus yang dibangun Bank BTN untuk melakukan riset harga jual properti, melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan seminar, pelatihan dan lain sebagainya mengenai bisnis properti dan manajemen kredit.
HFC ini memegang peran penting dalam menghasilkan developer–developer yang siap terjun ke bisnis properti sehingga ekosistem dalam bisnis properti tersebut berjalan, khususnya dari sisi supply.
"Kami harap kelak makin banyak lulusan UGM yang dapat menjadi tulang punggung sektor properti dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasnya.
Hingga saat ini Bank BTN telah memiliki 6 Kantor Cabang Pembantu dan 5 Kantor Kas di wilayah Kota Pelajar tersebut. Dengan armada tersebut, perseroan mencatatkan pertumbuhan DPK mencapai sekitar 10% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sekitar Rp1,1 triliun per Desember 2019 menjadi sekitar Rp1,26 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan DPK tersebut ditopang kenaikan penghimpunan giro yang mencapai sekitar 24,3% yoy per Desember 2020.
“Pertumbuhan giro ini menjadi wujud kesuksesan program BTN Solusi yang menawarkan bunga simpanan yang menarik dan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah(KPR) dengan bunga murah,” terangnya.