Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. optimistis bisa meluncurkan neo bank pada paruh pertama 2021.
Direktur BCA Vera Eve Lim menyampaikan perseroan sudah melakukan piloting untuk peluncuran PT Bank Digital BCA pada tahun ini.
"Bank digital BCA ini sudah piloting secara internal. Kami akan luncurkan semester pertama tahun ini. Di tunggu saja, itu akan siap melayani nasabah terutama milenial," sebutnya, Senin (8/1/2021).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan bank tersebut akan didorong menjadi neo bank seperti harapan otoritas.
Dia memaparkan bank tersebut akan fokus pengembangan digital tanpa memerlukan keberadaan fisik di daerah operasionalnya.
Bank Digital BCA juga tidak akan mengelola uang kas secara langsung. Setiap transaksi yang dilakukan akan melakui jaringan BCA.
"Akan jadi neo bank. Itu adalah mereka tidak memiliki cabang dan juga tidak ada transkasi kas," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan arah pengembangan bank digital sudah sejalan dengan upaya OJK mendorong bank kecil dan menengah untuk melakukan merger dan akuisisi guna memperkuat struktur modal. Sebab investasi di bidang digital ini membutuhkan biaya dan modal yang tinggi.
"OJK ingin dengan modal bank yang kuat maka bank-bank kecil dan menengah bisa masuk ke era digital dan mampu beradaptasi sesuai dengan kebutuhan masa kini. Saat ini bank-bank masih fokus ke digitalisasi transaksi, belum masuk ke produk dan layanan digital yang lebih menantang," jelasnya.
Menurut Piter, konsep bank digital yang dimaksud, saat ini dikenal dengan istilah Neo Bank, sebuah wajah baru perbankan di era digital yang memungkinkan menjalankan layanan dan produknya seperti dijalankan oleh financial technology (fintech).
Dengan mengadopsi strategi menjadi bank digital, jelas Piter, justru perbankan konvensional akan lebih mudah menjalankan layanan seperti yang sudah dijalankan oleh fintech.
"Dengan digitalisasi, bank akan lebih efisien karena tak perlu banyak kantor cabang dan pengeluaran biaya operasional. Semuanya bisa dilayani melalui fasilitas digital," tambahnya