Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota DPR Sebut BSBI Turut Berkontribusi dalam Dorong Pemulihan Ekonomi RI

Peran utama BSBI adalah membantu DPR dalam mengawasi BI untuk meningkatkan akuntabilitas, independensi, transparansi, serta kredibilitas dari bank sentral.
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Fathan Subchi menilai peran Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) sudah cukup positif dan berkontribusi dalam memberikan pemikiran kebijakan moneter BI dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“BSBI memang menjadi tools bagi Komisi XI DPR untuk memberikan beberapa masukan kepada dewan gubernur dan beberapa (kebijakan) juga sudah tersampaikan,” katanya dalam video conference, Rabu (24/2/2021).

Sebagai informasi, peran utama BSBI adalah membantu DPR dalam mengawasi BI untuk meningkatkan akuntabilitas, independensi, transparansi, serta kredibilitas dari bank sentral.

Fathan juga menyampaikan bahwa beberapa anggota BSBI yang juga merupakan ekonom dari beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lainnya selama ini telah menjalin komunikasi publik dengan baik.

“Selama ini (BSBI) telah memberikan kontribusi pemikiran yang cukup baik,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, BI pada Rapat Dewan Gubernur minggu lalu (17-18 Februari 2021) telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,5 persen.

Selain itu, BI pun memutuskan untuk melonggarkan rasio Loan To Value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah hingga 100 persen dan pelonggaran uang muka 0 untuk kredit kendaraan bermotor hingga 0 persen.

Fathan menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus mengkaji dampak dari kedua stimulus kebijakan fiskal dan moneter tersebut terhadap perekonomian nasional.

Pihaknya berharap kedua stimulus tersebut dapat saling melengkapi dan mendorong konsumsi masyarakat untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Saya kira harmonisasi kebijakan moneter dan fiskal dari parlemen kita terus mendukung langkah-langkah Pemerintah cuma memang pertumbuhan ekonomi kita masih negatif di 2020,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper