Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Gembira! BNI (BBNI) Turunkan Suku Bunga Kredit. Ini Rinciannya

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pada awal 2021 ini, BNI telah melakukan penyesuaian bunga kredit sejalan dengan bunga acuan.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memangkas suku bunga kredit untuk merangsang percepatan pertumbuhan fungsi intermediasi pada tahun ini.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Rabu (3/3/2021), perseroan menyatakan pertumbuhan kredit penting artinya bagi pemulihan ekonomi pada tahun 2021, di mana Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan sebagai Tahun Pemulihan dari pandemi.

Oleh karena itu, emiten dengan kode saham BBNI ini pun menurunkan suku bunga kredit untuk mendongkrak permintaan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pada awal 2021 ini, BNI telah melakukan penyesuaian bunga kredit sejalan dengan bunga acuan.

"Untuk kredit konsumsi nonKPR per 28 Februari 2021, SBDK BNI ditetapkan 8,75 persen telah turun dibandingkan dengan akhir Desember 2020 yaitu 11,7 persen," katanya.

Begitu juga untuk kredit pemilikan rumah (KPR) ditetapkan sebesar 7,25 persen turun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2020, yang sebesar 10 persen.

BNI juga menurunkan SBDK untuk kredit ritel menjadi 8,25 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2020 yaitu 9,8 persen.

Demikian dengan SBDK kredit korporasi yang ditetapkan menjadi 8,0 persen, atau turun dibandingkan dengan posisi Desember 2020 yaitu 9,8 persen.

Royke menuturkan kredit berkaitan erat dengan pertumbuhan permintaan domestik yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, penting bagi perbankan untuk turut meyakinkan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian.

Untuk itu, perseroan terus terhubung dengan perkembangan perekonomian terkini yang mendorong adanya penyesuaian terhadap indikator-indikator penting, antara lain SBDK.

"Dalam menentukan suku bunga kredit hingga ke setiap debitur, kami akan memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung penilaian bank terhadap risiko pada masing-masing debitur atau kelompok debitur," ujarnya.

Royke menegaskan BNI akan melakukan review suku bunga secara berkala. Salah satu strategi BBNI adalah berupaya menekan biaya dana (cost of fund) sehingga suku bunga kredit juga bisa lebih rendah mengikuti tren penurunan suku bunga Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper