Bisnis.com, JAKARTA - Crowdo, platform teknologi finansial (fintech) besutan PT Mediator Komunitas Indonesia resmi bekerja sama dengan PT Bank Neo Commerce Tbk. dalam penyaluran modal kerja buat UMKM.
Chief Operations Officer Crowdo Indonesia Nur Vitriani menjelaskan bahwa kerja sama antara neobank murni dengan Crowdo sebagai fintech dengan teknologi dan layanan neobank, merupakan yang pertama di Indonesia.
Nur menjelaskan Bank Neo Commerce (BNC) akan berkontribusi dalam kemitraan ini dengan penyediaan likuiditas kredit untuk membiayai pinjaman UMKM yang bergabung dengan ekosistem Crowdo.
Sebagai bagian dari kemitraan, akan mendapatkan keuntungan dari teknologi dan layanan Crowdo, seperti mesin penilaian kredit yang didukung Artificial intelligence (AI), proses under-writing yang sepenuhnya digital, dan channel akuisisi.
"Kolaborasi ini adalah bukti inovasi dari Crowdo Neobank kepada UKM dan mitra institusi. Bank digital dan mitra pendana tidak perlu membangun bisnis dan teknologi UKM mereka dari awal dan dapat memanfaatkan Crowdo Neobank untuk dampak bisnis yang langsung dapat dinikmati sejak hari pertama," ujarnya, Rabu (10/3/2020).
Sekadar informasi, Crowdo merupakan platform pertama yang mengintegrasikan digitalisasi operasional dengan solusi pembiayaan dan perbankan untuk UKM.
Baca Juga
Crowdo merupakan pionir platform berlisensi peer-to-peer (P2P) yang mengakomodasi UMKM mendapat business account perbankan, dan mampu menyajikan integrasi layanan tersebut dengan pinjaman P2P.
Secara singkat, pengguna Crowdo bisa mengakses layanan pembukuan usaha digital secara gratis dari laman web, untuk mengelola semua invoice atau tagihan, pesanan pembelian secara digital, sekaligus menerima pembayaran, yang nantinya masuk ke akun bisnis perbankan milik pengguna itu sendiri.
Pengguna hanya akan dikenakan biaya apabila mengakses tiga layanan pinjaman P2P Crowdo yang proses pencairannya masuk ke akun bank bisnis milik pengguna.
Antara lain, early payment untuk invoice financing dengan limit sampai US$50.000 dan tenor tiga bulan, paylater dengan limit sampai US$1.000 dan tenor satu bulan, serta business support untuk pembiayaan bisnis atau modal dengan dengan limit sampai US$100.000 dan tenor enam bulan.
Ke depan, platform fintech berizin yang telah beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Singapura ini menargetkan layanan digital lain mulai beroperasi pada 2021, di antaranya platform manajemen biaya operasional usaha, platform pengaturan tagihan dan platform penggajian karyawan.
Nur menambahkan pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya digitalisasi dalam sektor UKM di Indonesia. UMKM mempekerjakan 97 persen tenaga kerja dan merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Namun, pada saat yang sama, banyak UMKM yang terkena dampak signifikan melalui pembatasan sosial, penutupan kantor, dan gangguan pasokan.
"Pemerintah menyadari bahwa digitalisasi akan memainkan peran kunci dalam pemulihan sektor UKM serta mengatasi hambatan modal untuk bisnis-bisnis ini. Platform digitalisasi UKM Crowdo akan berperan positif untuk mendukung tujuan pemerintah terhadap digitalisasi UKM," tutupnya.