Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB Bank Neo Commerce 31 Maret, Ada Agenda Dua Rights Issue

Dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham, maka potensi dana BBYB dari hasil rights issue sebesar Rp249,82 miliar.
Logo Bank Neo Commerce.
Logo Bank Neo Commerce.

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 31 Maret 2021.

Dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Minggu (14/3/2021), rapat akan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai di Kantor Pusat Bank Neo Commerce, Jakarta. RUPST dan RUPSLB akan membahas masing-masing lima agenda.

Dalam RUPST, rapat akan membahas persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Selanjutnya, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2020.

Berikutnya penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2021.

Penetapan gaji dan tunjangan direksi perseroan serta gaji atau honorarium dan tunjangan dewan komisaris perseroan. Serta, laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas III dengan hak memesan efek terlebih dahulu perseroan.

Adapun, dalam RUPSLB, rapat akan membahas perubahan susunan pengurus perseroan. Selanjutnya, persetujuan atas rencana perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham perseroan. Berikutnya, persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka PUT V.

Rapat juga akan membahas persetujuan atas rencana perseroan melakukan PUT VI dengan HMETD kepada pemegang saham perseroan. Serta, persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka PUT VI.

"Mata acara tersebut diajukan dalam RUPS untuk menyetujui rencana PUT V dan VI kepada para pemegang saham, dengan jumlah penerbitan saham yang bergantung pada keperluan dana perseroan dan harga pelaksanaan PUT V dan VI yang akan ditentukan kemudian oleh perseroan," tulis manajemen.

Dalam paparan public expose insidentil pada Senin kemarin, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menyampaikan pada tahun ini, perseroan akan mengejar kebutuhan pemenuhan modal inti minimum Rp2 triliun melalui beberapa seri PUT.

"Yang sedang berjalan adalah PUT keempat di bulan ini. Dan kami akan ada tambahan lagi," katanya dalam public expose insidentil, Senin (7/3/2021).

Penawaran umum terbatas IV dilaksanakan sebanyak 832.724.404 lembar saham. Dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham, maka potensi dana BBYB dari hasil rights issue sebesar Rp249,82 miliar.

Sebagai informasi, modal inti Bank milik Akulaku ini per September 2020 mencapai Rp1,08 triliun, meningkat dari posisi per 31 Agustus 2020 sebesar Rp928,62 miliar.

"Terlepas dari ketentuan OJK yang meminta pemenuhan modal inti tahun ini Rp2 triliun, kami melihat perlunya menambah modal untuk melakukan proses bisnis yang lebih berkembang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper