Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tiga Produk Buruan Konsumen E-Commerce Saat Ramadan 2021

Kondisi new normal membuat konsumen harus cepat beradaptasi dengan platform digital, untuk memenuhi kebutuhannya. ADA pun melihat tren ini akan berlangsung pula pada 2021, dipimpin oleh tiga kelompok persona konsumen yang paling menonjol di Ramadan 2021.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan analis data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ADA besutan Axiata, mengungkapkan ada tiga segmen produk dagang elektronik yang bakal diburu pada momen Ramadaan 2021.

Faradi Bachri, Country Director Marketing Service ADA in Indonesia  menyatakan periode 2020 menjadi masa yang penuh tantangan akibat pandemi, terutama ketika momen Ramadan yang seharusnya masih menjadi langganan periode peningkatan konsumsi masyarakat.

Namun, ADA melihat 2021 bakal menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci, seiring dengan semakin diterapkannya kondisi new normal terkini. Oleh sebab itu, Faradi menyarankan pelaku usaha agar mulai secepatnya melakukan segmentasi atau memetakan konsumen berdasarkan perilakunya.

"Konsumen semakin mahir dan nyaman memanfaatkan platform digital untuk aktivitas sehari-hari. Dengan memahami perubahan perilaku konsumen dari offline ke online, brand diharapkan mampu membuat rencana dan strategi yang relevan ketika memanfaatkan momen Ramadan," ungkap Faradi dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).

Pada Ramadan 2020, pola belanja konsumen masih serupa dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, perbedaannya terletak pada platform yang digunakan untuk berbelanja, yaitu di ranah online.

Kondisi new normal membuat konsumen harus cepat beradaptasi dengan platform digital, untuk memenuhi kebutuhannya. ADA pun melihat tren ini akan berlangsung pula pada 2021, dipimpin oleh tiga kelompok persona konsumen yang paling menonjol di Ramadan 2021.

"Pertama, Health and Beauty Lovers, mereka yang sering mengakses situs-situs e-commerce kecantikan serta aplikasi photo editing dan media sosial," ujarnya.

Kedua, ada konsumen Home Electronic Lovers, dari kalangan profesional atau pekerja yang kerap membeli barang-barang elektronik untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.

Terakhir, Domestic Travelers, yaitu mereka yang berharap untuk pulang ke kampung halaman dan aktif mengakses aplikasi tracking penerbangan untuk mendapatkan informasi terbaru.

Perusahaan analis big data yang telah beroperasi di 9 negara Asia Selatan dan Asia Tenggara ini pun mengungkap beberapa tips melakukan komunikasi pemasaran secara efektif buat para brand.

Pertama, mengoptimalkan teknologi marketing untuk menghadirkan pengalaman digital yang nyaman. Menilik konsumen akan memprioritaskan interface yang sederhana dan mudah untuk digunakan serta mengharapkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan andal.

"Melalui Marketing Technology atau MarTech, brand dapat mulai memetakan consumer journey pada platform digital, serta mengoptimalkan prosesnya untuk mencapai kesuksesan yang terukur," ungkapnya.

Kedua, meningkatkan volume media inventory untuk mendorong kinerja bisnis karena seiring dengan lonjakan belanja konsumen selama minggu pertama dan terakhir Ramadan, brand perlu mempersiapkan volume media inventory di setiap platform yang tepat.

"Hal ini perlu dilakukan untuk berkomunikasi dengan audiens secara efektif. Beberapa cara yang direkomendasikan oleh ADA seperti kampanye pemasaran melalui SMS untuk menjangkau demografi yang lebih tua, pengoptimalan kampanye berbasis AI bagi kelompok usia muda, serta iklan berbasis data dan penempatan konten di medium yang paling efektif," tambah Faradi.

Terakhir, menciptakan kembali nuansa perayaan Idul Fitri secara online, dalam arti berinovasi untuk menciptakan nuansa perayaan Idul Fitri bagi pelanggannya melalui platform digital.

"Perayaan Idul Fitri bagi umat Muslim dicerminkan melalui interaksi sosial yang intim. Brand perlu memperhatikan kebiasaan-kebiasaan tersebut agar dapat menghadirkan nuansa perayaan Idul Fitri seperti memanfaatkan filter Instagram story, background Zoom, GIFs," jelasnya.

Selain itu, brands atau toko online juga dapat memanfaatkan fitur-fitur e-commerce yang memungkinkan para pelanggan untuk saling mengirim hadiah, bingkisan, parsel atau voucher.

"New Normal Ramadan dapat menjadi peluang bisnis. Brands dapat mengakomodir penggunaan platform online yang semakin berkembang pesat, mengoptimalkan kanal-kanal digital, serta secara aktif memanfaatkan fitur-fitur e-commerce yang ada. Dengan insights dan data yang dimiliki oleh ADA, brand dapat terus beradaptasi dalam memenuhi ekspektasi para pelanggan," tutup Faradi.

Sekadar informasi, ADA berupaya membantu para pelaku bisnis agar semakin dekat dengan konsumennya, lewat merancang dan menjalankan solusi digital, analisis dan pemasaran secara terintegras, merilis sebuah panduan yang dapat membantu brand membuat keputusan kampanye pemasaran yang tepat, dalam memanfaatkan momen Ramadan 2021.

ADA sebelumnya sempat meraih prestasi Best e-Commerce Consultant versi Asia e-Commerce Awards 2020, lewat kampanye digitalnya terhadap perusahaan produk kecantikan ELCA (Thailand) Ltd. bagian dari Estee Lauder Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper