Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dibuka, Saham Bank Maspion (BMAS) Terjun 6,94 Persen

Saham Bank Maspion disuspensi Bursa sejak 8 Maret 2021. Hal ini disebabkan BEI melihat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
Bank Maspion/Bisnis.com
Bank Maspion/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) telah diperdagangkan kembali pada perdagangan Jumat (19/3/2021) setelah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 8 Maret 2021.

Saat perdagangan dibuka, saham BMAS terkoreksi tipis dari 1.225 ke 1.220. Namun, tak lama kemudian saham Bank Maspion terjun ke level 1.140 atau terkikis 6,94 persen dan menyentuh auto reject bawah (ARB).

Sebagai informasi, saham BMAS disuspensi Bursa sejak 8 Maret 2021. Hal ini disebabkan BEI melihat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.

Sehari sebelum digembok, harga saham BMAS naik 25 persen ke level 1.225. Sepanjang periode tahun berjalan atau year to date (ytd), saham Bank Maspion telah meningkat sebesar 184,88 persen.

Dalam sebulan terakhir saham BMAS menguat 137,86 persen dan tiga bulan terakhir terbang 313,85 persen. Sebelumnya, suspensi juga pernah dilakukan mulai 4 Maret 2021, tetapi keesokan harinya saham BMAS kembali dapat diperdagangkan.

Dalam materi public expose insidental pada 9 Maret 2021, manajemen menyampaikan rencana permodalan perseroan. Manajemen menyampaikan bahwa Kasikorn Vision Company Limited akan melakukan pembelian saham yang saat ini dimiliki oleh existing shareholders.

KASIKORN Vision adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kasikornbank Public Company Limited (KBank) yang saat ini memiliki 9,99 persen saham dalam perseroan.

Adapun, pada 13 April 2020 para pemegang saham perseroan yaitu PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo serta 5 Pemegang Saham Individual telah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement dengan Kasikorn Vision Company Limited (KVision) terkait penjualan saham dalam perseroan.

Penyelesaian transaksi akan dilakukan setelah seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam CSPA telah dipenuhi, serta fit and proper pemegang saham disetujui oleh OJK.

Pada 2 Maret 2021, perseroan menyampaikan keterbukaan informasi tentang rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD II) sebanyak-banyaknya 1,28 miiar saham baru atau 33,97 persen dari modal disetor perseroan. Terkait rencana itu, direksi perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 April 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper