Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimistis Kinerja 2021 Membaik, Begini Langkah Bank Permata

Beberapa langkah yang dilakukan Bank Permata yakni dengan fokus pada perluasan jumlah nasabah (scale), memperdalam hubungan dengan nasabah, memberikan solusi perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah khususnya di era digital terutama di era pandemi.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu kinerja bisnis perseroan pada 2021. Seiring dengan pemulihan perekonomian, Bank Permata yakni pertumbuhan bisnis akan lebih positif. 

Beberapa langkah yang dilakukan Bank Permata yakni dengan fokus pada perluasan jumlah nasabah (scale), memperdalam hubungan dengan nasabah, memberikan solusi perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah khususnya di era digital terutama di era pandemi.

Director of Finance Bank Permata Lea Kusumawijaya mengatakan salah satu pencapaian Bank Permata di 2020 adalah terselesaikan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia (BBI.)

Dengan adanya integrasi tersebut, Bank Permata naik kelas dan masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV per 20 Januari 2021 dengan total modal inti mencapai Rp43 triliun. Sejalan dengan itu, rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) juga ikut meningkat signifikan menjadi 35,7 persen. Rasio permodalan Bank Permata ini jauh lebih kuat dari rasio permodalan rata-rata industri perbankan.

"Dengan dukungan yang kuat dari pemegang saham pengendali, kami akan berfokus pada pengembangan skala bisnis dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghasilkan imbal hasil yang memuaskan bagi pemegang saham," ujar Lea kepada Bisnis, pada Rabu (7/4/21).

Lea pun optimistis seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian secara domestik dapat mendukung pertumbuhan aset Bank Permata. Perseroan membidik target pertumbuhan kredit di kisaran 5-7 persen sejalan dengan harapan regulator terhadap pertumbuhan kredit industri perbankan.

Di samping itu, sinergi dengan Bank Bangkok diharapkan akan memberikan nilai tambah terhadap laju pertumbuhan kredit Bank. "Dari sisi manajemen likuiditas, kami akan menjaga pertumbuhan DPK dengan mempertahankan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) di kisaran yang sehat 80-85 persen," tutup Lea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper