Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun ini BPKH Akan Realisasikan Investasi Perhorelan di Arab Saudi

Hurriyah El Islamy, Anggota Badan Pelaksana BPKH mengatakan bahwa sepertinya investasi di bidang perhotelan tersebut sudah direalisasikan pada 2020. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19 merebak, rencana tersebut ditangguhkan.
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pengelola Keuangan Haji menilai saat ini saat yang tepat untuk berinvestasi di bidang akomodasi yang berkaitan dengan jemaah haji di Arab Saudi.

Hurriyah El Islamy, Anggota Badan Pelaksana BPKH mengatakan bahwa sepertinya investasi di bidang perhotelan tersebut sudah direalisasikan pada 2020. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19 merebak, rencana tersebut ditangguhkan.

“Tapi kami berharap, semoga tahun ini sudah bisa. Kalau jamaah berangkat tahun ini sudah ada bangunan pakai merah putih, plus restoran, minimal hotle. Target tahun ini. Kita akan pastikan  investasi itu aman, langkah hati-hati dan sesuai rambu-rambu,” ujarnya di sela kegiatan Global Islamic Investment Forum, Jumat (9/4/2021). 

Dia menuturkan, ibadah haji pasti membutuhkan akomodasi dan bisa saja dipakai oleh jamaah hasji asal Indonesia. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan digunakan juga oleh jemaah haji dari negara lain karena dari segi harga, jemaah haji khusus dinilai juga sangat kompetitif.

Dia menuturkan, pada tahun lalu banyak hotel yang tidak terpakai karena terdampak pandemi dan untuk mengoperasionalkan kembali butuh biaya. Artinya investor saat ini adalah raja yang bisa mendapatkan harga yang baik agar bisa meningkatkan margin.

"Ini pasarnya investor. Apalagi, belum ada pengumuman formal berapa jemaah yang diizinkan haji sehingga operator akan berpikir jika ada yang ambil saja sudah syukur. Kita bisa nego. Investor yang cerdas masuk di saat kondisi turun. This is the moment we shouldn’t lose the opportunity,” urainya. 

Menurutnya, jika rencana investasi di bidang akomodasi itu tidak dieksekusi tahun ini, seiring bergulirnya waktu dan pandemi makin terkendali dan jumlah jemaah haji meningkat, maka nilai investasi bisa lebih mahal lagi.

Sektor akomodasi ini tuturnya, kian menjanjikan karena Pemerintah Arab Saudi mulai mengubah pengelolaan ibadah umrah yang akan dikategorikan sebagai pariwisata sehingga para jemaah bisa lebih leluasa datang ke negara itu berbekal keterangan vaksin. Dengan begitu, paparnya, tingkat okupansi hotel akan terjaga.

Guna merealisasikan hal itu, saat ini, tuturnya, BPKH tengah mempertimbangkan beberapa operator yang memiliki lokasi  tidak terlalu jauh dari Kabah. Selain itu, pihaknya juga mencari operator yang sudah memiliki kontrak okupansi sehingga dapat memastikan  pemasukan dan pengeluaran dari investasi tersebut.

“Kami akan sangat hati-hati dalam menginvestasikan dana umat. Investasi di sektor riil ini juga bisa menciptakan nilai lain misalkan kita bisa menyerap tenaga kerja dari Indonesia, impor berbagai bahan makanan dari Indonesia juga yang otomatis meningkatkan devisa,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam pembukaan Global Islamic Investment Forum, Wakil Presiden Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta BPKH secara kontinu memperluas pengembangan dana haji dengan berinvestasi baik di dalam maupun luar negero. Hal ini dikarenakan pengembangan dana haji selama ini hanya diinvestasikan pada produk perbankan syariah, seperti deposito syariah, dan sukuk dana haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper