Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sea Group Induk Shopee Disebut Incar Bank Aladin Syariah (BANK)

Sea Ltd. sebelumnya telah mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi dan mengubah namanya menjadi Sea Bank pada awal 2021.
Logo Sea Group/Istimewa
Logo Sea Group/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sea Ltd., yang merupakan induk e-commerce Shopee, dikabarkan sedang membidik salah satu bank di Indonesia.

Berdasarkan penggalan informasi yang dilansir oleh the Straits Times pada Kamis (15/4/2021) dengan judul berita Grab buys 4% stake in Indonesia tech firm Emtek disebutkan bahwa Sea mengincar PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang sebelumnya bernama Bank Net Syariah.

"Sea sedang mengincar Bank Aladin, mencari kemungkinan untuk dijadikan mitra online bagi anak perusahaannya, Shopee," demikian informasi yang dikutip Bisnis.

Bank Aladin dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (14/4/2021) menyatakan tetap berencana melaksanakan aksi penambahan modal dalam waktu dekat setelah batal dibahas pada RUPSLB 7 April 2021.

Aksi penambahan modal disetor dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut direncanakan dalam waktu dekat atau 1 tahun ke depan.

Sea Ltd. sebelumnya telah mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi dan mengubah namanya menjadi Sea Bank pada awal 2021. Melalui aksi akuisisi ini Sea Bank bakal melayani para konsumen di aplikasi Shopee.

Bisnis mencoba mengonfirmasi informasi ini kepada Direktur Teknologi Informasi Bank Aladin Syariah Budi Kusmiantoro mengenai kabar tersebut, tetapi belum memberikan jawaban.

Di saat yang sama, OVO juga bersiap mencaplok bank yang akan diubah menjadi sebuah bank digital. OVO sendiri merupakan perusahaan pembayaran di bawah Grab.

Belakangan ini, PT Bank Capital Tbk. (BACA) santer dikabarkan bakal diakuisisi oleh Grab melalui OVO. Grab disebut melakukan penjajakan untuk mencaplok BACA dan sejumlah eksekutif OVO hijrah ke anak usaha Bank Capital, meskipun sempat ditepis oleh manajemen bank tersebut.

Sebagai informasi tambahan, Bank Aladin Syariah juga baru saja merombak jajaran pengurus. Beberapa eks petinggi OVO masuk menjadi direktur, yaitu Direktur Digital Banking Firdila Sari, Direktur Keuangan dan Strategi Willy Hambali, dan Direktur Teknologi Informasi Budi Kusmiantoro. Ketiga orang ini adalah orang penting di PT Visionet Internasional, pemilik brand OVO.

Menurut informasi, Budi tadinya menjadi CTO di Net Capital, lini bisnis digital yang akan menjadi cangkang bank digital Bank Capital.

Salah satu sumber di internal Bank Capital sempat mengungkapkan meskipun Budi ke BANK, tetapi masih tetap satu holding. “Masih satu holding,” ujar sumber tersebut. Namun, eksekutif di BACA itu tidak menjelaskan lebih detail mengenai maksud satu holding ini.

OVO juga menjadi rival GoPay dan ShopeePay di Indonesia. GoPay, yang menjadi bagian dari grup Gojek, telah menggelontorkan dana senilai Rp2,25 triliun pada akhir tahun lalu untuk menaikkan sahamnya di PT Bank Jago Tbk.

Dari transaksi tersebut, Grup Gojek pun mengempit saham ARTO 22,16 persen dari sebelumnya 4,14 persen. Pada hari ini, Bank Jago telah resmi meluncurkan aplikasinya dan menjadi bank pertama yang beroperasi secara full digital.

Adapun, penetrasi perbankan di Indonesia masih rendah. Data World Bank menunjukkan pada 2017 terdapat 95 juta warga Indonesia yang belum tersentuh layanan perbankan atau masuk kategori unbanked. Bank digital pun diharapkan membawa perubahan alias menjadi game changer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper