Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. atau yang berganti nama menjadi Bank Aladin Syariah menyatakan sedang dalam tahap penjajakan dengan calon mitra strategis.
Dalam penjelasan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (21/4/2021), manajemen BANK menjelaskan bahwa penjajakan tidak hanya dilakukan dengan calon tunggal, tetapi ada beberapa.
"Saat ini perseroan dalam tahap penjajakan dengan beberapa calon mitra strategis," demikian penjelasan dari Bank Aladin.
Jawaban yang disampaikan oleh manajemen BANK tersebut terkait dengan kabar investor yang sedang mengincar perseroan. Sea Ltd., yang merupakan induk e-commerce Shopee, disebutkan sedang membidik salah satu bank di Indonesia.
Berdasarkan penggalan informasi yang dilansir oleh the Straits Times pada Kamis (15/4/2021) dengan judul berita Grab buys 4% stake in Indonesia tech firm Emtek disebutkan bahwa Sea mengincar Bank Aladin Syariah untuk dijadikan mitra online bagi anak perusahaannya, Shopee.
Manajemen Bank Aladin Syariah juga menyebutkan jika saat ini belum ada transaksi dengan calon mitra strategis yang akan digandeng nanti.
Adapun, jika nantinya sudah ada transaksi dengan investor baru, ruang lingkup kerja sama dapat meliputi, tapi tidak terbatas pada penyediaan layanan dan produk perbankan konvensional dan digital bagi calon mitra untuk menunjang bisnis.
Kerja sama ini juga dapat meningkatkan bisnis Bank Aladin Syariah karena adanya ekosistem calon mitra strategis yang dapat digarap sehingga dapat meningkatkan portfolio kredit dan/atau dana pihak ketiga (DPK) perseroan.
Sebelumnya, Sea Group sempat dikabarkan sudah memantapkan rencananya untuk mengakuisisi PT Bank Bumi Arta Tbk. pasca mencaplok Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Menurut informasi yang yang didapatkan Bisnis pada Februari silam, manajemen grup yang berkedudukan di Singapura tersebut telah mendekat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan dengan rencananya untuk mengambilalih Bank Bumi Arta.
"Sudah [ada pendekatan] dengan pengawas [perbankan OJK]," kata sumber Bisnis, Jumat (26/2/2021). Adapun terkait dengan finalisasi akuisisi masih belum diketahui dengan pasti.
Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono bersama dengan Direktur T Hendra Jonathan menyampaikan bahwa perseroan belum mengetahui terkait rencana akuisisi yang akan dilakukan.
Direksi BNBA juga menyebutkan bahwa perseroan saat ini tidak memiliki informasi penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun harga sahamnya.
"Belum ada informasi maupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat memengaruhi harga saham perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/2/2021).