Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi MSIG Indonesia mencetak pertumbuhan aset hingga 49,19 persen pada 2020 meskipun kinerja premi dan laba perseroan mengalami koreksi.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (30/4/2021), Asuransi MSIG mencatatkan aset senilai Rp5,18 triliun. Jumlahnya tumbuh hingga 49,19 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp3,47 triliun.
Peningkatan terbesar terjadi pada aset reasuransi, yang pada 2020 tercatat senilai Rp2,61 triliun. Jumlah tersebut bertambah Rp1,44 triliun atau melesat 123,59 persen (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp1,17 triliun.
Sepanjang 2020, Asuransi MSIG memperoleh premi Rp1,54 triliun. Jumlah itu terkoreksi 3,7 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan perolehan 2019 senilai Rp1,6 triliun.
Terkoreksinya premi bruto sejalan dengan capaian premi netto, lalu dengan adanya kenaikan cadangan, pendapatan underwriting perseroan pun melambat. Pada 2020, pendapatan underwriting tercatat senilai Rp530,5 miliar atau turun 3,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp548,2 miliar.
Pada 2020, Asuransi MSIG membayarkan klaim senilai Rp413,5 miliar atau turun 3,09 persen (yoy) dari sebelumnya Rp426,7 miliar. Namun, beban underwriting pada 2020 senilai Rp247,6 miliar naik 30,1 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp190,2 miliar.
Capaian tersebut membuat perseroan mencatatkan hasil underwriting Rp282,8 miliar atau terkoreksi 20,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp358 miliar. Terkoreksinya kinerja underwriting di tengah pandemi Covid-19 cukup dibantu oleh kinerja investasi, yang pada 2020 hasil investasi senilai Rp73,6 miliar berhasil tumbuh 37,5 persen (yoy) dari sebelumnya Rp53,5 miliar.
Pada 2020, Asuransi MSIG mencatatkan laba senilai Rp73,03 miliar atau terkoreksi 38,1 persen (yoy) dari tahun sebelumnya Rp117,9 miliar. Namun, rasio solvabiliitas atau risk based capital (RBC) pada 2020 sebesar 264 persen jutsru naik dari posisi 2019 sebesar 217 persen.