Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi, Fintech Crowdo Masuki Pasar Bank Digital Malaysia

Crowdo mengumumkan bergabung ke konsorsium Pertama Digital di Malaysia untuk mengajukan lisensi bank digital dari Bank Negara Malaysia.
Crowdo/twitter-@crowdoHQ
Crowdo/twitter-@crowdoHQ

Bisnis.com, JAKARTA – Crowdo, platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending besutan PT Mediator Komunitas Indonesia bergabung ke konsorsium untuk mengajukan lisensi bank digital dari Bank Negara Malaysia.

Chief Executive Officer Crowdo Group, Leo Shimada mengatakan langkah ikut mengajukan permohonan lisensi perbankan digital di Malaysia sejalan dengan strategi Crowdo untuk menjadikan neobank sebagai solusi unggulan bagi usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) di wilayah tersebut.

"Memanfaatkan kesuksesan kami di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kami yakin bahwa rangkaian lengkap kapabilitas neobank kami di seluruh bisnis dan pengetahuan produk, solusi digital, dan AI credit scoring technology yang canggih akan membuat perbankan lebih mudah diakses. Kami merasa terhormat untuk berperan dalam pemulihan pascapandemi di kawasan ini di tahun-tahun mendatang," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Rabu (26/5/2021).

Crowdo di Indonesia termasuk dalam gelombang pertama fintech yang mendapat lisensi penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyediakan layanan pinjaman digital bagi UKM.

Solusi inovatif bagi UKM untuk digitalisasi bisnis proses yang digabungkan dengan produk keuangan nyatanya mampu meningkatkan akses mereka ke perbankan, yang harapannya mampu menjadi tulang punggung perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Produk dengan branding Crowdo Neobank sendiri telah melayani dari lebih dari 30 industri UKM yang berbeda dengan capaian rasio kredit bermasalah 60 persen lebih rendah dibandingkan sektor perbankan karena kemampuan digital credit-nya yang canggih.

"Kami meluncur pada tahun 2018 dan didukung oleh investor terkenal seperti Gobi Partners, Crowdo adalah neobank yang berfokus pada UKM dengan AI credit scoring engine yang dikhususkan untuk pasar negara berkembang di ASEAN," tambahnya.

Adapun, konsorsium lisensi perbankan digital besutan Pertama Digital sedang membangun bank dengan inti etis dan digital, menawarkan pembiayaan yang bertanggung jawab untuk tujuan produktif, demi kepentingan terbaik pelanggan.

Konsorsium yang diikuti Crowdo ini bermaksud untuk membantu pelanggan dalam meningkatkan literasi keuangan dan meningkatkan hubungan antara UKM Malaysia yang kurang terlayani secara finansial dan dana mereka.

Direktur Strategi Pertama Digital Saify Akhtar, yang juga memimpin inisiatif perusahaan perbankan digital, menjelaskan bahwa Pertama Digital menyambut Crowdo yang tengah memasuki proses penandatanganan dokumentasi konsorsium.

"Crowdo membawa wawasan yang tak ternilai selama bertahun-tahun dan solusi siap pakai yang tervalidasi dari memberikan pembiayaan produktif kepada UMKM yang banyak dioperasikan oleh masyarakat Indonesia yang tidak memiliki riwayat kredit. Kemitraan ini akan memungkinkan bank digital Malaysia kami untuk segera melayani ribuan bisnis dengan cara yang layak sejak hari pertama," ungkapnya.

Menurutnya, langkah ini adalah bagian penting dari strategi kami untuk meningkatkan partisipasi ekonomi UKM di Malaysia yang secara finansial kurang terlayani secars secepat mungkin, dengan tetap sesuai dengan kerangka kerja yang ditetapkan oleh Bank Negara Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper