Bisnis.com, JAKARTA - Survei Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan pembiayaan pada Mei 2021 meningkat.
Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan kebutuhan pembiayaan pada sektor korporasi pada Mei 2021 terindikasi meningkat, yang terlihat dari saldo bersih tertimbang.
“Saldo Bersih Tertimbang [SBT] kebutuhan pembiayaan korporasi pada Mei 2021 sebesar 16,1 persen, tetap positif meski lebih rendah dibandingkan dengan SBT sebesar 24,8 persen pada April 2021," ujar Erwin dalam keterangan resmi, Jumat (18/6/2021).
Erwin juga mengatakan peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama disampaikan oleh responden pada sektor Perdagangan, Reparasi Mobil dan Motor, Pertambangan, dan Jasa Kesehatan, yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo, mendukung pemulihan pasca new normal dan investasi.
Adapun pemenuhan kebutuhan pembiayaan didominasi oleh dana sendiri yang tercatat meningkat, sementara porsi pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Penambahan pembiayaan yang dilakukan oleh rumah tangga pada 3 bulan ke depan masih terbatas. “Pada Mei 2021, penambahan pembiayaan oleh rumah tangga lebih terbatas dari bulan sebelumnya," ujar Erwin
Pengajuan pembiayaan oleh rumah tangga tersebut terutama diperoleh dari Bank Umum, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna (KMG).
Erwin pun menambahkan dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru pada Mei 2021 tetap tumbuh meski terindikasi melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Mei 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.
“Sementara itu, untuk keseluruhan periode kuartal II/2021, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 73,9 persen," tutup Erwin