Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pembelian surat berharga negara (SBN) untuk pembiayaan APBN telah mencapai Rp120,83 triliun pada semester I/2021.
“Komitmen kami untuk berpartisipasi dalam pembiayaan APBN melalui pembelian SBN di pasar perdana tahun ini, sampai dengan 30 Juni 2021 kami sudah membeli Rp120,83 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Raker bersama dengan Badan Aggaran DPR RI, Senin (12/7/2021).
Baca Juga : Setelah Sri Mulyani, Giliran BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Jadi 3,8 Persen |
---|
Perry merincikan, pembelian SBN hingga 30 Juni 2021 tersebut terdiri dari Rp45,4 triliun melalui lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (greenshoe option).
Selain itu, BI juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,6 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
Adapun pada 2020, BI telah membeli SBN sebesar Rp473 triliun. Pembelian SBN dari pasar perdana berdasarkan SKB I mencapai Rp75,86 triliun.
Sementara, pembelian SBN secara langsung dalam rangka burden sharing atau berdasarkan SKB II mencapai Rp397,56 triliun.
BI pun membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp166,20 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
“Kami terus berkomitmen untuk melakukan sinergi dan koordinasi yang erat antara moneter dan fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendukung upaya untuk mengatasi kesehatan, khususnya pandemi,” jelasnya.