Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Aliran Modal Asing Masuk Rp7,55 Triliun per Minggu Ketiga Juli 2021

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa dari jumlah tersebut, jumlah aliran modal asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) mencapai Rp5,73 triliun dan pasar saham sebesar Rp1,82 triliun.
Karyawan menunjukan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada minggu ketiga Juli 2021 mencapai Rp7,55 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa dari jumlah tersebut, jumlah aliran modal asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) mencapai Rp5,73 triliun dan pasar saham sebesar Rp1,82 triliun.

“Berdasarkan data transaksi 12-15 Juli 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp7,55 triliun,” katanya dalam siaran pers, Jumat (16/7/2021).

Adapun, secara tahun berjalan atau year-to-date/ytd, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik tercatat hanya sebesar Rp860 miliar per 15 Juli 2021.

Sebelumnya, BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik masih sebesar Rp9,41 triliun per 8 Juli 2021.

Pada laporan yang sama, Erwin menyampaikan nilai tukar rupiah pada Kamis (15/7/2021) ditutup pada level (bid) Rp14.480 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada pagi ini (16/7/2021), rupiah dibuka pada level Rp14.490 per dolar AS.

Sementara, imbal hasil SBN 10 tahun tercatat tetap stabil di level 6,36 persen pada Jumat pagi.

Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Bi juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper