Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Pastikan Digitalisasi Holding Ultra Mikro Tetap Inklusif

Direktur Utama Sunarso menyampaikan isu utama lembaga jasa keuangan dalam menggarap segmen mikro adalah beban operasional serta risiko operasional yang tinggi. Namun, dia menyampaikan hal tersebut akan lebih mudah dikelola dengan implementasi digital terintegrasi.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memastikan sinergi holding ultra mikro akan menitikberatkan pada adopsi digital tanpa meninggalkan edukasi pelaku usaha yang belum melek digital.

Direktur Utama Sunarso menyampaikan isu utama lembaga jasa keuangan dalam menggarap segmen mikro adalah beban operasional serta risiko operasional yang tinggi. Namun, dia menyampaikan hal tersebut akan lebih mudah dikelola dengan implementasi digital terintegrasi.

Pertama, Sunarso menyampaikan dengan implementasi digital, holding akan lebih fokus untuk ekspansi nasabah mikro baru yang belum tergarap lembaga jasa keuangan formal.

Namun, dalam program ini perseroan akan mengedepankan upaya edukasi agar nasabah yang belum melek digital tetap dapat dapat diakuisisi, yang ke depannya akan diedukasi untuk lebih melek.

Kedua, digitalisasi akan berperan penting untuk membuat operasional bisnis lebih efisien. Dengan sinergi holding, digitalisasi operasional bisnis justru akan membantu meningkatkan ekspansi bisnis dengan optimalisasi masing-masing jaringan.

Ketiga, Sunarso mengingatkan kembali bahwa BRI memiliki anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. yang akan fokus menggarap pelaku mikro milenial yang melek digital. Ini untuk menjawab tren pertumbuhan digital banking, yang memberi nilai manfaat baru di bisnis perbankan.

"Kami pastikan sinergi ini akan memunculkan sumber pertumbuhan baru, khususnya di segmen mikro. Kami ingin melayani masyarakat sebanyak mungkin dan semurah mungkin, tanpa meninggalkan siapapun," sebutnya, Kamis (29/7/2021).

Sebelumnya, pengamat ekonomi dan perbankan Ryan Kiryanto mengatakan langkah strategis holding ultra mikro akan mendongkrak potensi sumber pertumbuhan baru bagi ketiga perseroan di masa yang akan datang.

Ryan yang juga Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berpendapat pelaku usaha di segmen ultra mikro saat ini membutuhkan dukungan yang masif dari pelaku industri jasa keuangan besar dan formal agar mampu bertahan di masa pandemi.

Di sisi lain BRI, Pegadaian dan PNM sebagai perusahaan pelat merah yang dikenal fokus pada pemberdayaan usaha masyarakat kecil membutuhkan sumber-sumber pertumbuhan baru.

Dengan demikian holding tersebut menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan. Selain itu, menurutnya, holding akan mampu memberi dukungan pembiayaan lebih murah bagi pelaku usaha UMi dan UMKM.

"Holding ini adalah rencana yang sangat bagus. Kalau saya melihat iklim kompetisi ini menjadi lebih baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper