Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Turun, Laba Industri Asuransi Umum Naik 38 Persen

Secara umum keseluruhan kinerja keuangan 72 perusahaan asuransi di Indonesia mengalami perbaikan, ditopang mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional.
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi umum mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I/2021 dari sisi kinerja keuangan, baik dari sisi perolehan premi, investasi, dan hasil underwriting, sehingga pertumbuhan laba sebelum pajak tetap terjaga.

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Trinita Situmeang mengungkap bahwa secara keseluruhan seluruh kinerja keuangan mengalami perbaikan karena mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional.

Terutama, berasal dari kebangkitan segmen korporasi dari dampak pandemi Covid-19, yang kontribusinya besar dalam perolehan premi industri asuransi umum.

"Tentunya karena dibandingkan Juni 2020 yang di mana-mana dampak pandemi sangat terasa. Tapi selama semester I/2021 ini ada perbaikan dan turbulensinya sudah tidak tidak terlalu terasa seperti tahun lalu," jelasnya, Rabu (25/8/2021).

Aset asuransi umum masih mampu tumbuh 12,5 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp183,45 triliun di tengah tren penurunan aset industri asuransi secara keseluruhan.

Total liabilitas dan ekuitas industri yang terdiri dari 72 perusahaan ini masing-masing naik 16 persen (yoy) dan 7,1 persen (yoy) menjadi Rp115,33 triliun dan Rp67,41 triliun.

Total investasi tumbuh 9,8 persen (yoy) menjadi Rp84,54 triliun di paruh pertama era new normal ini. Hasilnya, industri asuransi umum pun tampak masih mampu mempertahankan pertumbuhan hasil investasi di angka positif 7,5 persen (yoy) menjadi Rp7,5 persen.

Industri asuransi umum juga mampu mendongkrak premi 2,1 persen (yoy) menjadi Rp38,54 triliun. Sementara itu, klaim terbayarkan turun 23,3 persen (yoy) menjadi Rp13,69 triliun.

"Secara umum klaim dibayar untuk seluruh lini bisnis mengalami penyesuaian, terutama dari 4 lini usaha yang selama ini total klaimnya punya nilai paling besar, seperti properti, kendaraan, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, serta asuransi kredit," tambahnya.

Hal ini juga tergambar dari rasio klaim dibayar di luar pencadangan dan klaim  dalam proses terhadap premi dicatat, di mana mampu turun dari 45,3 persen pada semester I/2020 menjadi 34,2 persen pada semester I/2021.

Kinerja ini membuat hasil underwriting atau hasil usaha dari pendapatan premi dikurangi dengan komisi, reasuransi, cadangan premi, beban klaim, dan beban underwriting lain-lain naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp7,87 triliun.

Alhasil, laba setelah pajak para pemain asuransi umum mampu tumbuh 38,3 persen (yoy) menjadi Rp3,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper