Bisnis.com, JAKARTA - PT Mitrausaha Indonesia Grup atau (Modalku) menilai kolaborasi bersama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di luar Jawa merupakan salah satu solusi memperluas jangkauan pasar.
Seperti diketahui, industri teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending tengah disoroti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperbesar porsi penyaluran pinjamannya ke masyarakat unbankable & underserved di luar Jawa.
OJK rencananya bakal menekankan imbauan ini lebih jauh lewat penambahan aturan main baru, di mana setiap platform bakal dipatok minimum menyalurkan 20 persen dari total penyaluran pendanaan tahunan pada tahun berjalan ke luar Jawa.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menjelaskan bahwa pihaknya tengah bersiap, karena imbauan otoritas memperluas jangkauan ke luar Jawa sebenarnya sejalan dengan tujuan platform dalam memperluas pasar
"Modalku memiliki area operasional mencakup Jadetabek, Bandung, dan Surabaya. Selain itu, Modalku juga telah menjangkau banyak lokasi di luar Jawa, termasuk Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (25/8/2021).
Reynold menjelaskan bahwa peminjam (borrower) Modalku sebagian besar merupakan pedagang online atau 'pelapak' di marketplace atau situs dagang elektronik. Oleh sebab itu, salah satu strategi untuk menjangkau borrower sejenis yang berada di luar Jawa, tentunya dengan kolaborasi yang kuat bersama platform e-commerce.
"Kami sekarang bekerja sama dengan beberapa platform e-commerce atau platform digital lainnya seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, idsMED, Paper.id yang memungkinkan kami tetap bisa mendukung para pengusaha online ini di luar wilayah operasional kami," tambahnya.
Ke depan, bukan hanya e-commerce, berbagai platform digital yang memungkinkan Modalku menjangkau UMKM di luar pulau Jawa pun akan terus diincar untuk menghasilkan kolaborasi ekosistem.
Pasalnya, hal ini juga akan menguntungkan bagi Modalku, karena UMKM yang terdaftar menjadi pengguna/merchant di platform tersebut biasanya sudah memiliki riwayat transaksi bisnis yang jelas, sehingga memudahkan Modalku dalam melakukan penilaian pengajuan pinjaman.
Adapun, Reynold turut mengungkap strategi lain dalam menjangkau UMKM di luar Jawa, yaitu menggandeng BPR yang beroperasi di wilayah incaran, untuk bergabung dengan Modalku sebagai pendana (lender) institusi.
"Modalku sudah menjalankan kerja sama dengan beberapa BPR, salah satunya adalah PT BPR Sukawati Pancakanti [BPR Kanti] yang berada di Bali. Kami percaya bahwa BPR lebih mengenal karakteristik dan kebutuhan dari masyarakat atau UMKM calon borrower di daerah operasionalnya, sehingga kolaborasi penting untuk lebih mudah menjangkau mereka secara digital," tutupnya.