Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menargetkan pendapatan komisi atau fee dari transaksi keuangan digital mampu mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Head of Digital Banking Branchless and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi menyampaikan bisnis digital banking perseroan tumbuh sangat siginfikan. Meski belum begitu besar, tetapi pendapatan fee saat ini sudah mampu memberi kontribusi yang cukup baik untuk menunjang laba.
"Kalai FBI dalam sebulan bisa mencapai Rp9 miliar sampai Rp10 miliar. Jadi, kalau satu tahun bisa sampai Rp100 miliar lebih," katanya, Senin (30/6/2021).
Adapun, Bambang menyampaikan total transaksi finansial pada paruh pertama tahun ini sudah naik 77 persen secara tahunan. Transaksi tersebut umumnya dikontribusi oleh kebutuhan transfer, top up uang elektronik, sekaligus transaksi QRIS.
Di luar itu, perseroan sudah mulai membukukan pertumbuhan transaksi produk investasi yang cukup besar. Perseroan mampu membukukan 90 persen transaksi deposito sudah melalui digital, sedangkan produk reksadana dan obligasi masing-masing sudah mencapai 52,3 persen dan 25 persen melalui digital.
Lebih lanjut, Bambang menuturkan penambahan number of accout (NoA) perseroan pun akan didorong cukup pesat ke depan. Saat ini perseroan memiliki jumlah rekening mencapai 7,5 juta, yang 4,9 juta merupakan rekening ponsel yang dapat dibuka tanpa perlu datang ke cabang.
"Jumlah new costumer dalam sebulan sekitar 45.000 hingga 55.000. Maka dalam satu tahun kami bisa mencapai 600.000 sampai 700.000," sebutnya.
Bambang pun menyampaikan pengembangan super app perseroan akan lebih fokus pada penambahan fitur. Tahun ini perseroan sudah banyak menambah fitur-fitur investasi yang ditujukan untuk memfasilitasi nasabah membuka investasi, mulai dari tabungan berjangka hingga reksadana.
Adapun, ke depannya perseroan akan fokus membuka integrasi Octo Mobile guna mendukung visi untuk menjadi super app. Perseroan akan menambah banyak fitur transaksi nonfinansial.
Pada tahun ini pun, perseroan akan bukan fitur travel untuk memudahkan nasabah untuk memesan tiket pesawat dan memesan hotel. Nasabah bahkan mampu membayar dengan metode cicilan.
"Ke depannya tentu akan kami tambah lagi berbagai fitur nonfinansial. Tunggu saja," sebutnya.
Bambang memastikan keandalan OCTO mobile akan tetap terjaga lantaran telah dilengkapi sistem back end yang terus berkembang mengikuti jumlah transaksi. "Kami pun juga selalu mengembangkan sisi keamanan guna menjamin transaksi nasabah tetap terjaga," sebutnya.