Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengakui bakal ikut merasakan dampak positif dari upaya induk usaha, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mendorong transformasi digital di bidang pengembangan Super App.
Sekadar informasi, Livin' by Mandiri sebagai pengganti Mandiri Online atau akrab disebut 'mandol', dipersiapkan sebagai super app yang mampu mengakomodasi transaksi berbagai kanal untuk pemenuhan kegiatan transaksional sehari-hari.
Berbagai inovasi digital termasuk bayar tagihan, top up uang elektronik & saldo e-money, pembayaran merchant via QRIS, cicilan berbasis kartu kredit, sampai rencana ikut terhubung dengan akses investasi tengah digarap. Bahkan, diharapakan menjadi salah satu sumber 'cuan' lewat fee based income.
Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis menjelaskan bahwa transformasi digital dari induk usaha akan turut berpengaruh bagi pihaknya, karena turut menjadi basis layanan yang memudahkan kanal pembayaran cicilan.
"Debitur MTF pasti merupakan nasabah Bank Mandiri, karena kami akan membantu membukakan rekening Bank Mandiri jika belum menjadi nasabah. Jadi, kanal pembayaran cicilan terbanyak memang dari kerja sama dengan Bank Mandiri," jelasnya, Senin (20/9/2021).
William memahami bahwa era pandemi Covid-19 memperbesar kebutuhan masyarakat melakukan transaksi nontunai, digital, dan tanpa sentuhan fisik. Termasuk, dalam hal berinteraksi dengan lembaga pembiayaan.
Baca Juga
Oleh sebab itu, debitur MTF yang kerap mengakses Livin' by Mandiri akan turut mendapat kemudahan, di samping akses yang bisa digunakan, yaitu ATM dan pembayaran tunai di cabang Bank Mandiri.
"Transaksi digital menjadi sangat relevan. Tapi kami tetap terus memudahkan nasabah membayar melalui titik-titik payment point, seperti Alfamart atau Indomaret, juga Kantor Pos, untuk yang masih prefer membayar secara tunai," tutupnya.
Sekadar informasi, multifinance yang dimiliki Bank Mandiri sebesar 51 persen dan emiten otomotif PT Tunas Ridean Tbk. sebesar 49 persen ini mencatatkan pembiayaan baru di Rp9,21 triliun sepanjang semester I/2021, dengan porsi terbesar disumbang kredit mobil baru.
Perusahaan yang menargetkan pembiayaan barunya akan menembus Rp20 triliun di tutup buku 2021 ini sempat mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) minus Rp11,1 miliar pada paruh 2020 akibat pandemi. Namun, kini telah kembali positif di Rp101,4 miliar, sehingga mampu berkontribusi sebesar 0,8 persen buat NPAT grup Mandiri pada paruh 2021.