Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Deposito Turun, Simpanan Bank pun Melambat

Penghimpunan DPK pada Agustus 2021 tercatat Rp6.784,7 triliun, atau tumbuh 8,9 persen (yoy) melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya Juli, yang sebesar 10,7 persen.
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) melaporkan pada Agustus 2021 terjadi perlambatan himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank seiring dengan penurunan suku bunga simpanan.

Berdasarkan laporan BI Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) penghimpunan DPK pada Agustus 2021 tercatat Rp6.784,7 triliun, atau tumbuh 8,9 persen (yoy) melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya Juli, yang sebesar 10,7 persen.

Perlambatan DPK terjadi pada seluruh jenis simpanan, baik giro, tabungan, maupun simpanan berjangka. Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan simpanan berjangka terjadi pada nasabah korporasi dan perorangan. 

Hal ini pun sejalan dengan tren penurunan suku bunga simpanan. Suku bunga simpanan dan pinjaman pada Agustus 2021 menurun sejalan dengan kecenderungan penurunan suku bunga acuan. 

Pada Agustus 2021 rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor.  

Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan,3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan menurun, dari masing-masing 3,42 persen, 3,56 persen, 3,91 persen, dan 4,59 persen pada Juli 2021 menjadi 3,34 persen, 3,50 persen, 3,83 persen, dan 4,42 persen pada Agustus 2021. 

Di sisi lain, suku bunga simpanan tenor 24 bulan tercatat meningkat dari 5,47 persen menjadi 5,87 persen pada Agustus 2021.

Simpanan berjangka pun mengalami perlambatan dari 2,6 persen (yoy) pada Juli 2021 menjadi 1,5 persen (yoy) pada Agustus 2021, terutama simpanan berjangka di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Tabungan juga mencatat perlambatan, dari 13,3 persen (yoy) pada Juli 2021 menjadi 12,5 persen yoy pada Agustus 2021. Terutama tabungan pada wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Adapun, giro tumbuh 17,4 persen yoy, di mana ini lebih rendah dibandingkan dengan 22,2 persen yoy pada Juli 2021. Hal ini pun disebabkan perlambatan simpanan giro pada bank yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper