Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mendukung langkah Bank Indonesia (BI) untuk melakukan transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).
Maybank Indonesia merupakan salah satu bank yang terpilih sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), lantaran dipandang telah memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi rupiah dengan ringgit, baht, dan yuan.
"Melalui sosialisasi ini, kami berharap agar seluruh nasabah pelaku ekspor impor dapat memahami strategi dan implementasi Bank Indonesia terhadap LCS dan berbagai kemudahan yang diberikan Maybank Indonesia untuk turut mensukseskan program," kata Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (15/10/2021).
Penerapan LCS sendiri bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan mata uang dolar AS (USD), baik dalam transaksi perdagangan investasi maupun remittance.
Selain itu, nilai likuiditas juga semakin terjamin berkat adanya kerja sama dengan bank di negara setempat yang juga bertindak sebagai ACCD.
“Maybank Indonesia akan terus mendukung penerapan kerja sama LCS agar dapat meningkatkan pertumbuhan nilai perdagangan ekspor impor Indonesia dengan mitra dagang strategis yang dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional secara signifikan,” sambungnya.
Adapun, kerja sama LCS ini disusun melalui Nota Kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani antara BI dengan Bank Negara Malaysia dan People’s Bank of China (PBOC).
Hingga saat ini, BI sudah menandatangani beberapa Nota Kesepahaman kerja sama LCS dengan beberapa negara di Kawasan ASEAN, yakni Malaysia dan Thailand, serta di Kawasan Asia Pasifik, Tiongkok, dan Jepang.
“Kami berupaya untuk menciptakan solusi keuangan yang tidak hanya mampu mendukung kelangsungan bisnis para nasabah, tetapi juga dapat memberi dampak luas, khususnya bagi perekonomian dalam negeri,” tutupnya.