Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Vietnam dan Brunei Bakal Gabung Gunakan LCT

Kerja sama tersebut sesuai dengan MoU kerja sama Regional Payment Connectivity (RPC), termasuk di dalamnya LCT, fast payment, hingga QRIS.
Gedung Bank Indonesia./ Bloomberg
Gedung Bank Indonesia./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa Vietnam dan Brunei akan mulai mengurangi ketergantuang dolar AS dengan menggunakan local currency transaction (LCT) bersama Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan kerja sama tersebut sesuai dengan Memorandum of Understanding (MOU) kerja sama Regional Payment Connectivity (RPC), termasuk di dalamnya LCT, fast payment, hingga QRIS, yang diteken pada Presidensi Indonesia G20 lalu. 

Adapun, dalam waktu dekat Vietnam akan mulai MoU tersebut, di mulai dengan penerapan LCT. 

“Kami mendorong Vietnam untuk ikut, akhir Agustus ini Vietnam akan join LCT, namun belum QRIS,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (24/8/2023). 

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan bahwa pihaknya mendorong semua negara Asean untuk mengikuti MoU tersebut. 

Hal yang menjadi tantangan saat ini, kata Perry, masing-masing negara memiliki kesiapan dan aturan yang berbeda-beda, khususnya untuk cross border payment

“Sementara ini yang akan mau ikut itu Vietnam dan Brunei, kemungkinan Brunei menyusul,” jelas Perry. 

Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa negara Asean lainnya, seperti Loas dan Kamboja, pada saatnya nanti juga akan bergabung dengan Indonesia dalam penerapan LCT. 

Adapun, saat ini empat negara yang sudah bergabung menggunakan LCT, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan China, BI melaporkan transaksi LCT per Juli 2023 telah mencapai US$3,7 miliar. Naik sekitar US$0,5 miliar dari bulan sebelumnya. 

Sementara realisasi tahun lalu atau sepanjang 2022 berada di angka US$4,1 miliar. Untuk itu, BI optimistis kinerja transaksi LCT hingga akhir 2023 akan lebih tinggi dari 2022. 

“Masih ada 5 bulan lagi ke depan sehingga masih optimis LCT ini bisa terus meningkat dan apalagi kalau kita lihat Malasyia sangat agresif memnggunkaan pendekatan LCT, termasuk dalam ekspor impor,” tutur Deputi Senior BI Destry Damayanti. 

Di sisi lain, dalam Asean Finance Ministers and Central Bank Governos Meeting (AFMGM) yang tengah berlangsung di Jakarta pada 22-25 Agustus 2023, dijadwalkan akan terdapat teken MoU terkait LCT. 

“Jumat (25/8/2023), akan diselenggarakan MoU LCT (Local Currency Transaction) antara Gubernur Bank Indonesia dengan Beberapa Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral di Asean,” tulis agenda AFMGM. 

Meski demikian, belum diketahui negara mana yang akan meneken MoU pada esok hari tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper