Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan melanjutkan penutupan kantor pada tahun depan.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, mengatakan tahun ini diperkirakan terdapat puluhan cabang yang ditutup dan tahun depan akan dilanjutkan sekitar 60-an kantor.
“Tahun ini mungkin sudah puluhan cabang yang kami tutup. Ke depan juga mungkin lebih dari 60-an cabang yang akan ditutup, karena memang dulu 3 bank ini adalah kompetitor. Jadi, enggak pikir dulu ada dekat-dekatan, sebelah-sebelahan,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).
Rencana penutupan ini juga sebagai langkah penataan ulang BRIS usai melakukan merger pada 1 Februari 2021.
Sebagai informasi, BSI merupakan hasil gabungan merger dari tiga bank syariah BUMN, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah. Hasil gabungan ketiga bank inilah yang membuat BSI memiliki 1.365 kantor cabang yang tersebar di Tanah Air hingga akhir kuartal III/2021.
Hery menjelaskan tata letak kantor cabang yang berdekatan satu sama lain dinilai tidak efektif. Pasalnya, sebelum merger, ketiga bank syariah pelat merah ini merupakan kompetitor. Hal inilah yang menjadi alasan BSI akan melakukan penataan ulang terhadap kantor cabang.
Baca Juga
Sementara itu, customer base yang dimiliki BSI saat ini mencapai lebih dari 15 juta pelanggan hingga kuartal III/2021. Hery mengungkapkan, jumlah ini merupakan profit yang cukup bagus digunakan untuk perseroan.
“Tentunya ini juga merupakan benefit yang cukup bagus digunakan oleh BSI, dan 15 juta ini secara gradual nanti akan terkoneksi dengan user BSI Mobile,” paparnya.
Saat ini, imbuh Hery, proses tersebut masih dalam tahap akuisisi. Artinya, para nasabah ketiga bank syariah pelat merah tersebut akan diminta untuk mengunduh BSI Mobile sebagai alat bertransaksi di perbankan.