Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! Laba 10 Bank Kakap Ini Hampir Setara Biaya Awal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dari data yang dihimpun Bisnis berdasarkan laporan keuangan 10 bank besar, terlihat secara total laba bersih konsolidasi yang dihasilkan hampir setara dengan biaya awal Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank-bank besar Tanah Air telah merilis laporan keuangan pada kuartal III/2021.

Sebagian besar, kinerja bank-bank kakap dalam negeri menunjukkan perbaikan laba bersih secara tahunan, dibandingkan dengan tahun lalu yang mengalami tekanan masa awal pandemi.

Dari data yang dihimpun Bisnis berdasarkan laporan keuangan 10 bank besar, terlihat secara total terdapat kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 32,30 persen yoy.

Kesepuluh bank tersebut yaitu BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, CIMB Niaga, Bank Syariah Indonesia, Bank Permata, Bank Panin, dan Bank Danamon.

Pada periode tersebut bank swasta terbesar, yaitu BCA, mencatatkan laba bersih senilai Rp23,19 triliun atau tertinggi.

Disusul oleh Bank Mandiri dengan laba senilai Rp21,05 triliun dan BRI senilai Rp19,07 triliun. Dari 10 bank, terlihat dua bank yang mengalami koreksi laba, yaitu Bank Panin dan Bank Danamon. (lihat tabel)

BankLaba kuartal III/2020*Laba kuartal III/2021*Pertumbuhan (%)
1BMRI14,4321,0545,87
2BBRI14,1519,0734,77
3BBCA20,0323,1915,77
4BBNI4,787,6459,83
5BBTN1,111,5136,03
6BNGA1,863,1468,81
7BRIS1,642,2537,19
8BNLI0,4290,83193,70
9PNBN2,342,29-2,13
10BDMN1,541,468-4,67
Total Laba62,30982,43932,30

*dalam Rp triliun
Sumber: Laporan keuangan masing-masing bank

Secara pertumbuhan, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan paling signifikan, yaitu sebesar 93,70 persen yoy diikuti oleh BNI dengan pertumbuhan sebesar 59,83 persen.

Pada kuartal III/2020, laba bersih konsolidasi dari 10 bank besar Tanah Air tercatat senilai Rp62,31 triliun, sedangkan pada kuartal III/2021 laba kesepuluh bank tersebut melonjak menjadi Rp82,44 triliun.

Capaian laba tersebut pun mendekati biaya awal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung! Seperti diketahui, proyek tersebut pada awalnya diperhitungkan membutuhkan biaya senilai Rp86,5 triliun.

Wow! Laba 10 Bank Kakap Ini Hampir Setara Biaya Awal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Aktivitas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman

Namun, kini biayanya membengkak Rp27,74 triliun menjadi Rp114,24 triliun. Kementerian BUMN melalui Staf Khusus Menteri BUMN , Arya Sinulingga, sebelumnya menyatakan bahwa pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah hal wajar.

Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 menjadi biang kerok terhambatnya proyek tersebut, yang pada akhirnya berdampak pada pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Adapun, dalam paparan kinerja pada Kamis (21/10/2021), Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan perseroan mengapresiasi upaya dari pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia, serta mengakselerasi program vaksinasi pada masyarakat.

“Sehingga, aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan seiring dengan peningkatan mobilitas,” ujarnya.

BBCA mencatat bahwa penyaluran kredit baru naik 13,8 persen secara year-on-year (YoY), seiring dengan komitmen perseroan dalam mendukung pemulihan ekonomi. Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 21,0 persen YoY. Sementara, total kredit BCA tumbuh 4,1 persen YoY menjadi Rp605,9 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik pada kuartal III/2021 selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian serta kasus Covid-19 yang terus menurun.

“Kami sangat mengapresiasi konsistensi pemerintah dalam mendorong percepatan vaksinasi dan penanggulangan pandemi Covid-19. Termasuk, upaya pemerintah dan regulator melalui rangkaian kebijakan program PEN untuk menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri,” kata Darmawan dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

Tercatat, hingga kuartal III/2021, laju kredit BMRI secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93 persen yoy menjadi Rp1.021,6 triliun yang juga diimbangi dengan CASA Ratio Bank Mandiri (bank only) yang meningkat sebesar 7,15 persen yoy yakni di level 74,57 persen.

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, menilai dengan membaiknya ekonomi seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 yang dratis serta adanya pelanggaran PPKM, membuat kualitas aset bank terutama aset produktif seperti kredit menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

"Diikuti dengan pelonggaran PPKM membuat kualitas aset bank terutama aset produktif seperti kredit lebih baik bila dibandingkan tahun lalu," ujar Trioksa kepada Bisnis pada Minggu (31/10/2021)

Dia pun optimistis pada tahun depan, jika kondisi seperti saat ini dapat dipertahankan, akan sejalan dengan ekonomi semakin baik akan berdampak positif pada pertumbuhan aset dan kinerja bank.

"Kami optimistis kondisi seperti saat ini dapat dipertahankan sehingga ekonomi semakin baik dan akan berdampak positif pada pertumbuhan aset dan kinerja bank," tutup Trioksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper