Bisnis.com, JAKARTA - Putaran pendanaan perusahaan rintisan sektor teknologi finansial (tekfin/fintech) sepanjang periode 2021 tampak meriah, sebab mampu mencatatkan sejumlah pendanaan jumbo dan membuahkan tiga unikorn baru buat Indonesia.
Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya 25 fintech menghiasi jajaran disclosed funding maupun undisclosed funding startup di Indonesia. Tren paling mencolok pada periode ini diraih fintech yang bergerak klaster penyedia investasi atau wealth management.
CEO PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro menyebut fintech di klaster apapun sebenarnya akan terus menjadi primadona investor. Namun, seiring fenomena melonjaknya investor ritel di Indonesia, tak heran investor pun makin memelototi pemain-pemain wealthtech baru yang prospektif.
"Terutama buat melayani investor di generasi muda, millenial dan Gen Z. Mereka ini masih belajar berbagai instrumen investasi, jadi butuh platform atau tools yang mudah dipelajari. Jangan lupa juga faktor FOMO [fear of missing out], karena investasi sudah jadi tren dan bahan obrolan sehari-hari," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/11/2021).
Pria yang juga dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) ini menggambarkan bahwa para pemodal telah menebak suatu fenomena lanjutan, yaitu potensi lonjakan transaksi.
Pasalnya, waktu luang pada masa pandemi dan pembatasan sosial, baru membawa investor pemula di taraf belajar, cari-cari informasi soal berbagai instrumen investasi. Ke depan, didorong dengan kondisi perekonomian yang membaik, transaksi yang terealisasi pun bakal makin marak.