Bisnis.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2021 senilai Rp3 triliun. Obligasi tersebut saat ini masuk masa penawaran umum.
Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia dikutip Jumat (3/12/2021), obligasi tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan IV PNM dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya Rp6 triliun.
Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2021 terdiri dari tiga seri dengan jumlah pokok masing-masing Rp1 triliun. Seri A menawarkan tingkat bunga tetap 3,75 persen per tahun dan tenor 370 hari kalender.
Selanjutnya, Seri B menawarkan tingkat bunga tetap 5,50 persen per tahun dengan tenor 3 tahun. Adapun Seri C menawarkan tingkat bunga tetap 6,25 persen per tahun dengan tenor 5 tahun.
Obligasi tersebut telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 30 November 2021. Adapun masa penawaran umum telah dimulai pada 2 Desember 2021 dan akan berakhir pada 7 Desember 2021.
Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 13 Desember 2021. Berikutnya, tanggal pembayaran bunga pertama obligasi pada 10 Maret 2022.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Sebelumnya, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan mulai merasakan berkah Holding BUMN Ultra Mikro dari sisi penurunan biaya dana atau cost of fund berbagai sumber pendanaan.
"Holding Ultra Mikro ini otomatis membuat rating PNM semakin bagus. Coba bandingkan sendiri [cost of fund] obligasi konvensional terbaru kami nanti di akhir tahun dengan yang sebelum-sebelumnya. Kami lihat minat investor juga masih tinggi karena sudah oversubscribed sampai tiga kali," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/12/2021).