Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Desember, Modal Asing Rp12,50 Triliun Minggat dalam Sepekan Terakhir

Aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,82 triliun, dan yang keluar dari pasar saham sebesar Rp2,68 triliun.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada minggu pertama Desember 2021 mencapai Rp12,50 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 29 November - 2 Desember, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp12,50 triliun," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono pada siaran resmi, Jumat (3/12/2021).

Dari jumlah tersebut, aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,82 triliun, dan yang keluar dari pasar saham sebesar Rp2,68 triliun.

Secara tahun berjalan atau sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp31,76 triliun (year-to-date/ytd).

Di sisi lain, BI turut mencatat pergerakan nilai tukar rupiah 29 November sampai dengan 3 Desember 2021. Rupiah tercatat sedikit melemah ke level (bid) Rp14.390 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, (3/12/2021), dari posisi sebelumnya yaitu Rp14.375 per dolar AS pada Kamis, (2/12/2021).

Selain itu, BI mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun relatif stabil ke level 87,03 bps per 2 Desember 2021. Posisi tersebut sedikit lebih rendah dari level 87,26 bps per 26 November 2021. Hal ini berarti persepsi investor terhadap risiko investasi sedikit membaik.

Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper