Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menyatakan telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp2 triliun pada 2021, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Raya Arif Wicaksono mengatakan Bank Raya telah memiliki modal inti minimum sebesar Rp2 triliun usai melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada periode perdagangan 2 Desember 2021 hingga 8 Desember 2021.
Tak hanya itu, Arif menyampaikan bahwa dalam melaksanakan rights issue, Bank Raya melampaui target (oversubscribed), yakni sebanyak 38,5 persen. Menurut Arif, terlampauinya target rights issue AGRO mencerminkan kepercayaan investor terhadap BRI Group yang tinggi.
“Rights issue AGRO melampaui target dan modal inti menjadi Rp2,2 triliun,” kata Arif saat dihubungi Bisnis, Senin (13/12/2021).
Melalui aksi tersebut, Bank Raya berhasil mendapatkan dana sebesar Rp1,16 triliun. Sebelumnya, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp1,15 triliun dari rights issue. Di mana, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebagai Pemegang Saham Pengendali berpartisipasi penuh dalam pelaksanaan rights issue.
Dalam aksi tersebut, AGRO menerbitkan sebanyak jumlah saham baru sebanyak 1.054.545.185 saham dengan nilai nominal saham baru sebesar Rp100 per saham dan harga pelaksanaan HMETD AGRO ditetapkan sebesar Rp1.100 per saham. Sementara itu, dana yang diperoleh perseroan dalam aksi ini akan digunakan untuk penguatan permodalan.
Baca Juga
Selanjutnya, perseroan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai aksi korporasi tersebut setelah alokasi saham tambahan pada hari ini, Senin (13/12/2021).
“Kami akan update info selanjutnya setelah alokasi saham tambahan pada hari ini dan refund pada 15 Desember 2021,” tutupnya.