Bisnis.com, JAKARTA - PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) pada November 2021 menyatakan ada investor strategis yang siap mengambil komitmen dalam aksi rights issue pada Desember ini.
Sebagaimana diketahui, Allo Bank berencana menerbitkan HMETD sebanyak 10,05 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.
Dalam aksi rights issue ini, PT Mega Corpora selaku pemegang saham terbesar BBHI dengan kepemilikan 90 persen hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD sebanyak 2,712 miliar lembar atau sekitar 30 persen dari seluruh hak Mega Corpora.
Sementara itu, dalam laporan hasil public expose yang disampaikan ke BEI pada Selasa (14/12/2021), manajemen Allo Bank menyampaikan jawaban mengenai informasi lanjutan terkait investor strategis yang masuk.
"Terkait dengan investor strategis, perlu kami sampaikan bahwa saat ini kami masih dalam proses penjajakan yang cukup serius dengan beberapa calon investor strategis," demikian pernyataan manajemen Allo Bank.
Selain itu, perseroan juga belum dapat mengungkapkannya pada saat public expose digelar dan akan disampaikan nanti dalam kesempatan terpisah.
Baca Juga
Hingga saat ini, aksi rights issue BBHI belum mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dari jadwal sementara yang diperkirakan efektif pada 6 Desember 2021.
"Sejauh ini, kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari OJK akan adanya waktu di luar bulan Desember 2021," jelas manajemen.
Seluruh dana yang diperoleh dari PUT III dengan HMETD setelah dikurangi biaya emisi bakal digunakan untuk memperkuat struktur permodalan BBHI dalam rangka meningkatkan modal inti hingga masuk ke kelompok KBMI 2.
"Selanjutnya, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang perkreditan dengan inovasi teknologi atau bank digital," jelas perseroan.
Diberitakan Bisnis sebelumnya bahwa CT Corp mempertimbangkan mitra strategis dalam mengembangkan skala bisnis Allo Bank.
Kabar yang muncul sejak April 2021 tersebut bermuara pada satu nama, yakni WeBank. Kemudian beredar juga kabar terbaru yang menyebutkan bahwa investor strategis dari BBHI adalah perusahaan teknologi dengan produk perpesanan instan WeChat.
WeBank dan WeChat diketahui merupakan perusahaan di bawah Tencent. Tencent merupakan perusahaan internet dan teknologi besar dengan kantor pusat di Shenzhen, China.
Dilansir dari situs resmi, Tencent memiliki beragam produk, di antaranya WeChat yang berada di sektor komunikasi dan sosial. Tencent juga memiliki layanan di teknologi finansial atau fintech berupa WeChat Pay, QQ Wallet, dan lainnya.
Adapun, saat ini pemegang saham Allo Bank terdiri dari masyarakat umum sebesar 10 persen dan PT Mega Corpora sebesar 90 persen.